Rekan2 Yth,
Sebagai penerus topik kemarin mengenai FILOSOFI: Your Camera Does Not Matter.
, dan khususnya atas reaksi positif dan pribadi dari saya dalam menanggapi penjelasan Mas Aryono dengan analogi piano/alat musik dalam filosofi fotografi, mungkin ada baiknya kalau kita coba menerka/menebak jalan pikir/rasa Mas Aryono dalam memotret sebuah benda atau seseorang.
Mari kita ambil contoh….
Barusan saya komentari foto beliau yang menceritakan seorang Wayan Si Pengeluh . Apabila anda lihat sudut pandang foto itu dan juga pengaturan cahaya serta kontras yang dipilihnya, apakah kira2 rekan2 bisa menerka proses jalan pikir Mas Aryono pada saat foto tersebut diabadikan? Ini tentu hal menarik untuk dicoba ditulis di bawah dengan harapan bahwa Mas Aryono akan mencoba bercerita proses pengambilan foto tersebut.
Ada yang berani coba memulai duluan?
mas Aryono, terima kasih! iya anak pertama, mudah2an semua lancar 7 bulan lagi.
omong2 boleh tau konsep memotret nyonya Aryono yang sedang hamil? bagaimana mendapatkan "rasa" tersebut dalam fotografi?
Orang sono bilang: Don't confuse the artist with the art.
apa yang sama Cess? Halim? Eh.. Harlim?.. Eeeh... Hamil?
:) pelan namun pasti, akan terkuak sebuah cerita yang sesungguhnya...
....buka mata hati, sebab lakon terus berlangsung untuk kita maknai pesannya yang tersirat. :)
apa siiih...?
Hmmmm... rupanya ada yang mau coba cari gara-gara lagi ya Oom? :-"
anda memang berjiwa besar bung Ak Lubis, ingin berkenalan dgn anda..!
Hebat-hebat..bermutu nih diskusinya, makasih Pak AHD, Bang AKL dan Pak IS.... :-)
Indi Soemardjan wrote: omong2 boleh tau konsep memotret nyonya Aryono yang sedang hamil? bagaimana mendapatkan "rasa" tersebut dalam fotografi? Mungkin ini tulisan udah la banget diposting. Hati2 Bang Indi, Ntar kena marah... Masalah konsep nih soalnya ... ;))
Menarik sekali topik ini. Sengaja saya angkat lagi kepermukaan biar byk yg liat, memahami dan mempelajari sebuah karya seni. Makasih Bang Andi Lubis udah ngasih link ini dan Bang Indi yang membuat ... :)
Saya juga sebelum memotret byk sekali berbagai pertimbangan. Konsep, pencahayaan, lain2 dan juga hasil dari pertimbangan itu. Tapi yg lebih saya fokuskan pada konsep.
Ini terjadi karena menurut beberapa pelajaran yg saya dapat, menciptakan sebuah foto yg "indah" itu ada 3 tingkatan.
1. Abadikan lah apa yg kamu lihat.
2. Abadikanlah apa yg kamu rasakan.
3. Abadikanlah apa yg kamu imajinasikan.
Saya pikir saya sudah mencapai tingkatan tertinggi dalam menciptakan sebuah karya foto, ternyata saya belum ada apa2nya. Didalam point ke 3 dari tingkatan tsb masih memiliki tingkatan. Konsep pada foto2 saya berantakan semua.
Makasih Bang Andi ngasih topik ini dan sudah membuka mata saya lebar2.
Saya jd pengen kenal, ketemu dan berbincang dgn Om Aryono. :)
Maaf OOT ... :)
Bang AHD emang rancak,... berani konsisten deh ih.
Om Aryono, makasih atas nasehatnya buat jaga makanan dan nurunin berat badan. Saya baru kenal Anda hari ini, lewat obrolan selama 1,5 jam di Semanggi. Setelah baca thread ini saya serasa mengenal Anda bertahun-tahun. Terima kasih jepretannya. Salam.