Mendengar kata film scanner, yang terbayang di benak kita adalah sebuah perangkat optik canggih dengan cara kerja rumit, berharga mahal, dan susah dicari (tidak semua toko fotografi menjualnya). Namun, dengan sedikit usaha, sedikit biaya, dan sedikit waktu, ternyata film scanner bisa kita bikin sendiri di rumah dengan material dan peralatan seadanya. Tidak percaya? Simak berita berikut ini.
Material dan peralatan yang diperlukan untuk membuat scanner:
1. Kotak dari bahan apa saja, bisa barang bekas, bisa bikin sendiri dulu. Kalo ada duit dan ada yang jualan, bisa pula beli di toko. Ukuran kotak bebas sesuai selera.
2. Dua buah potongan plastik tebal atau mika, yang satu putih (opaque), satunya bening tembus cahaya. Ukurannya minimal seukuran film (24 x 36 mm). Mendingan dibuat lebih lebar sedikit. Jika potongan mika susah didapat, pakai saja plastik tebal dari benda seperti tupperware atau topless plastik kotak. (Jika tupperware atau topless masih sering dipakai, jangan lupa minta ijin dulu sama istri biar tidak timbul masalah di kemudian hari…). Saya sendiri menggunakan potongan dari casing CD.
3. Selotip or lakban.
4. Kertas putih.
5. Lampu listrik
6. Kabel
7. Fitingan (tempat masang lampu)
8. Jack (colokan listrik)
9. Gunting kertas
10. Cutter
Setelah semua material dan peralatan siap, mulailah kita dengan proyek sederhana ini. Lihat langkah-langkah berikut.
Pertama, siapkan kotak. Lapisi bagian dalam kotak dengan kertas putih.
Kedua, buat lubang berbentuk segi empat pada salah satu sisi kotak dengan ukuran dan dimensi disesuaikan dengan ukuran film, minimal 24 x 36 mm.
Ketiga, lubangi sisi kotak yang lain sebagai tempat memasukkan lampu. Lihat Gambar berikut.
Selanjutnya siapkan 2 potongan mika/plasttik dengan cara merekatkannya dengan menyisakan celah. Sebagai pengganjal di antara 2 potongan mika tadi, gunakan potongan mika dengan ukuran tipis memanjang di tepi atas dan bawah. Gunanya celah ini nantinya adalah untuk menyelipkan film.
Selanjutnya tempelkan potongan plastik/mika dengan selotip untuk menutup lubang tersebut. Maka jadilah kotak seperti tampak pada Gb berikut.
Siapkan lampu yang sebelumnya sudah dirangkai pada fiting, kabel, dan jack seperti tampak pada gambar. Maka, jadilah film scanner rumahan yang siap melayani Anda!
Kotak scanner pun siap dipasangi film yang diselipkan ke dalam celah mika pada salah satu sisi kotak. Selanjutnya, tancapkan jack ke stop-kontak. Mulailah scanner bekerja.
wah .. salut aku .. contoh hasil scannya gimana mas ?
Untuk eksekusinya, gunakan kamera digital. Untuk hasil yang optimum, usahakan menggunakan DSLR dengan lensa makro (kalo bisa yang reproduction ratio-nya mencapai 1:1). Jika DSLR plus lensa makro tidak tersedia, pakai kamera digital apa saja juga bisa. Cuman, untuk yang belakangan ini hasilnya tdak bisa maksimal.
Tempatkan film scanner yang telah dipasangi lembaran film (lihat gambar) tegak lurus dengan lensa kamera. Usahakan jarak antara film dan lensa berada pada jarak fokus terdekat. Ini agar kita bisa mendapatkan rasio pembesaran 1:1 (maksudnya, ukuran citra pada sensor sama dengan ukuran asli objek yang difoto).
Mulailah memotret. Lihat Gb.
Ide yang menarik, yang ingin saya tanyakan bagaimana anda proses scan film negatif untuk menghasilkan gambar Positiv?
Hasil dari pemotretan tentu saja citra film negatif yang kita ambil gambarnya tadi. Cuman, kali ini kita sudah memilikinya dalam format digital (JPG). Lihat hasilnya seperti di bawah ini. (Note: foto berikut adalah foto Gereja Blenduk di Semarang yang saya ambil dengan kamera Nikon FM3A dan film Kodak ProImage 100.)
wuah.. .kreatif... thank sharingnya...
eh mas... di foto lensa ada lalatnya tuh... hihi...
Baru kini tiba saatnya kita bekerja dengan media digital. File foto yang tersimpan dalam memory card (CF, SD, atau lainnya) selanjutnya kita download ke komputer.
Langkah berikutnya adalah mengedit foto. Cara sederhana yang saya lakukan untuk mengedit file foto sehingga menghasilkan citra positif adalah dengan program PS CS2 sebagai berikut:
1. Buka program Photoshop
2. Buka file foto, maka akan tampak file asli (lihat Gambar)
3. Pada Toolbar, klik menu Image
4. Scroll down menu Image lalu pilih sub-menu Adjustments
5. Dibawah sub-menu Adjustments, pilih dan klik-lah sub-menu Invert atau Ctrl+I.
6. Maka, gambar negatif pun berubah jadi positif.
7. Kemungkinan, hasil proses Invert ini kurang begitu memuaskan baik dari segi saturasi, color-balance, contrast, dan sebagainya. Untuk memperbaikinya, silahkan Anda mengedit sendiri dengan fitur-fitur editing yang tersedia pada PS.
Hasil akhir dari proses editing ini adalah sbb:
Mudah bukan? Dari segi ongkos, saya hanya perlu mengeluarkan kurang lebih Rp 35.000. Itu pun terutama untuk membeli lampu dengan kualitas bagus, kabel, colokan, dan fitingan. Selebihnya gratis minta sana-sini. Eh?sorry? Rp 35,000 tentunya belum termasuk bodi kamera, lensa makro, dan tripod-nya, loh. Kalo untuk yang ini mah emang biayanya agak besar, sih.
Untuk hasil scanning lainnya, Anda bisa melihatnya di sini
Salut kreatif, Mas Tri ...
wow..! kreatif... thanks for sharing ya Om Tri Haryanto..
edannn... kreatif banget mas....
^:)^ ^:)^ ^:)^
salut buat anda... ini yang namanya nggak mau terbatas ama peralatan...
TOP ABIS !!!
Mungkin Anda ingin membikin film-scanner yang lebih murah lagi? Bisa saja, yakni dengan menggunakan matahari sebagai sumber cahaya. Jelas, Anda tidak akan mengeluarkan biaya untuk perlengkapan listrik. Wes, kapokmu kapan....
Begitulah rekan-rekan tercinta. Entah betul atau tidak, ada pepatah yang berbunyi: kreatifitas sering datang dari budget ngepas….
kreatif... salut =D>
btw di gbr 7 negatifnya model (novi kayaknya he he) tapi koq setelah di repro keluarnya jadi gbr mesjid :D
maaf joking... maksudnya gimana hasilnya untuk orang.. apa skin tonenya berubah...
KReasinya OK nich, saya juga pernahnyoba tapi ng'gak berhasil karena bayang-bayang dari latar belkang tetap terlihat di hassil repro.
Waktu itu ng'gak kepikiran pakai box untuk sumber cahayanya.
Sedikit sarat untuk olah digitalnya, sebaiknya titik putih dan hitam di tentukan dulu menggunakan level sebelum gambarnya di "invert".
Semoga berkanan.
Kalau saya kebetulan punya 'slide duplicator' waktu beli extension bellows dulu, tapi memang belum dipakai. Intinya box ini ya slider duplicator dgn lightingnya.
Mantav...Salut atas idenya mas Tri.
Bisa ngirit ongkos cetak film nih :D
top...dibikin artikel aja mas...kreatif
top.. cocok buat artikel..
kreatif mas..