drupadi mulat 06
Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Info

Gede Pantiyasa (73338)
disadarkan kalau kita hanyalah pelakon
punya kewajiban yang harus dijalankan
jangan lupa orang lainpun punya peran dan kewajiban
terimakasi... sampai ketemu di panggung berikutnya :D
Date Time Original: 2008:07:28 21:12:57ISO Speed Ratings: 1600
- Nilai foto: 86
- Dilihat: 171
- Waktu upload: Jumat, 15 Aug 2008
- Lokasi: graha bhakti budaya, DKI Jakarta, Indonesia
Shooting Data
- Aperture: f/3.5
- Speed: 1/1
- ISO: 0
- Kamera: Canon EOS 40D *
- Lensa: Canon EF 70-200mm f/2.8 L USM *
- Filter: 0
- * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar

Imam Syafrudien (67531)
16 tahun yang lalu
Dalam Mahabharata Dewi Drupadi diceritakan bersuami
lima yaitu kelima Pandawa Lima. Dalam Pewayangan
dikarenakan budaya Jawa tidak mengenal polyandri
diceritakan sebagai istri Puntadewa/Judistira saja.
Pandawa Lima itu sendiri putera Pandu raja Hastinapura
dengan urutan dari yang paling sulung : Puntadewa,
Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Dikisahkan Dewi
Drupadi mengalami sebab-akibat dalam riwayat
kehidupanya sebagai berikut :
Sebab : Diceritakan pada suatu saat Pendawa berhasil
mendirikan kerajaan Amarta atau Indrapasta dengan
istana yang sangat megah dan dalam peresmiannya
mengundang para Kurawa - saudara sepupu sekaligus
seteru dari Pendawa yang berjumlah seratus - untuk
melihat-lihat keindahan istana dan sangat membuat
kagum tapi juga rasa iri dari para Kurawa. Pada saat
Duryudana sedang melihat-lihat keindahan taman yang
begitu indah, dia tidak menyangka bahwa kaca yang
begitu bening ternyata adalah kolam sehingga dia
menginjak dan terperosok masuk kedalam air. Dewi
Drupadi yang melihatnya tidak tahan untuk tertawa.
Sebagai raja Hastinapura pada saat itu Duryudana
merasa sangat malu ditertawakan oleh Dewi Drupadi
dan dalam hatinya menimbulkan rasa dendam.
Akibat : Sekembalinya ke Hastinapura, timbul niat
jahat dari Duryudana untuk mengakali para Pandawa
agar bisa merebut negara Amarta / Indrapasta dengan
bantuan pamannya Patih Sengkuni dengan cara
mengundang Pandawa bermain dadu. Dikarenakan
Puntadewa memang senang main dadu, tanpa
menaruh curiga undangan bermain dadu dipenuhi.
Dengan kelicikan Patih Sengkuni akhirnya Puntadewa
dikalahkan yang pada akhirnya semua kekayaannya,
istananya, kerajaannya, bahkan adik2-nya, sampai
akhirnya bahkan istrinya Dewi Drupadi ikut dipertaruhkan
dan dikalahkan dimeja judi. Pada saat Pandawa sudah
tidak punya apa2, karena sudah dikalahkan dimeja judi
para Kurawa menjadi sangat gembira dan lupa diri. Pada
saat itu Duryudana teringat pada saat dipermalukan oleh
Dewi Drupadi ketika berkunjung keistana Amarta dan
meminta adiknya Dursasana mengambil Dewi Drupadi
yang maksudnya akan dipermalukan didepan umum
karena sudah menjadi milik mereka. Tentu saja Dewi
Drupadi tidak mau datang ketempat perjudian, tapi diseret
oleh Dursasana dengan cara menyeret rambutnya yang
terurai karena sedang haid. Sesampainya ditempat
perjudian Durjudana mengundang Dewi Drupadi untuk
duduk dipangkuannya. Tentu saja Dewi Drupadi tidak mau
menuruti kehendak Duryudana, oleh karena itu Duryudana
memerintahkan Dursasana menelanjangi Dewi Drupadi.
Dewi Drupadi kemudian berdoa memohon pertolongan
dewa Wisnu, dan atas pertolongannya setiap kali kain
dari Dewi Drupadi tertanggal didalamnya selalu ada
lapisannya, sampai kain-nya ber-tumpuk2 dan Dursasana
kelelahan tanpa berhasil menelanjangi Dewi Drupadi
yang akhirnya sadarlah semuanya bahwa Dewi Drupadi
mendapat perlindungan dewata (Note: Untuk yang pernah
menyaksikan serial TV Mahabharata produksi India,
episode yang melukiskan babak kisah ini sangat bagus
dilukiskan didalamnya dan sangat mengharukan) .
Peristiwa ini menyebabkan, sebab yang lain :
- Bima/Werkudara bersumpah akan meremukkan paha
Duryudana karena lancang meminta Dewi Drupadi duduk
dipangkuannya.
- Werkudara juga bersumpah akan menghirup darah
Dursasana karena perlakuan yang tidak senonoh dari
Dursasana terhadap Dewi Drupadi..
- Dewi Drupadi bersumpah tetap akan menguraikan
rambutnya dan tidak akan menyanggulnya sampai
dengan dicuci dengan darah Dursasana karena
perlakuan yang diluar batas kesopanan dari Dursasana.
Dan sumpah tersebut terlaksana pada saat terjadi perang
Bharatayuda - yaitu perang saudara besar antara
Pandawa dan Kurawa yang sesama keturunan Bharata.
(Note : Mahabharata adalah epos kepahlawanan yang
peperangan sebagai simbol kebenaran melawan kebatilan
adalah sebagai cerita sentralnya. Cerita Mahabharata
sendiri ditulis beberapa abad sebelum Masehi, jadi nilai2
yang bersifat 'barbarian' masih ada didalamnya seperti
apa yang dilakukan oleh Werkudara kepada Dursasana
dalam peperangan - tentunya tidak bisa diterima sebagai
nilai-nilai kemanusiaan pada saat ini)

Adi Yuwana .A, Yuan (47887)
16 tahun yang lalu
cantik bgt bli.......................... mantap BWnya.. salamsenyum -u1-

Adi Madestra W, Del (65750)
16 tahun yang lalu
Kompo,light dan ketajamannya dahsyat Bli....salam ksini lg yuks :D

Kadek Swarna D.A.P. (24792)
16 tahun yang lalu
Ini yang paling saya suka bli.. nyeni banget.. senang aja berlama2 ngeliatnya... salam

Desi Suyanto (24863)
16 tahun yang lalu
tak hanya fine art tingkat tinggi, tapi karya pak gede selalu sarat makna filosofis... ya ya ya... membunuh peran orang lain mungkin sama kejamnya dengan holocaust...

Yuyun Ariati Dewi (33075)
16 tahun yang lalu
tajam bener .... kontras bewenya sedap dan muantap banget... aku pengen juga nih bisa motret kaya gini....

Arum Setyoningsih (21438)
16 tahun yang lalu
entahlah... aku suka emosi yang tertuang difoto ini.. *salam jepret*

Wirawan (9593)
16 tahun yang lalu
lightingnya saya suka, kebetulan ceritanya pun saya suka banget. salam kenal

Akbar Ciptanto (38949)
16 tahun yang lalu
seneng lihat efek cahayanya mas.....BW uga makin menambah kuat fotonya..salam