nt 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

 Erik Estrada (89424)

  • Nilai foto: 140
  • Dilihat: 289
  • Waktu upload: Sabtu, 15 Mar 2008
  • Lokasi: barca, Spain
Kategori
Lain-lain
Shooting Data
  • Aperture: n/a
  • Speed: n/a
  • ISO: 0
  • Kamera: Minolta Dynax 500si *
  • Lensa: Sigma 35-80 mm *
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
Febriyanne Kusuma (2492)

16 tahun yang lalu

COOL! jd inget scene film nya basquiat downton 81...hehe wauw foto om erik di eropa semua!!jd ingin..hihihihi

 Rahmat Mulyono (73890)

16 tahun yang lalu

GREAT ............................ SALUTE

 joey (15885)

16 tahun yang lalu

keren banget yang ini rik.......^_^

 Hulaesuddin (58550)

16 tahun yang lalu

my faithful companion...Selamet ah...

 C. Borromeus Doni Maulistya (9952)

16 tahun yang lalu

rik............

 Aris Soleman,aso (14541)

16 tahun yang lalu

....lanjut lagi ah...aku semakin menikmati perjalananmu rik............;)

 Anastasia Merie (14518)

16 tahun yang lalu

halah sinopsisnya Naga.. :p / Pakde kok bawa2 Adjie :p.. ? salam buat Anggrek ya, rik.. :D

 Thomas Diptya Wahyantara, Diwa (99892)

16 tahun yang lalu

ya ampun, kok bisa ada novel disini....

 Ekki Kaharudin (9134)

16 tahun yang lalu

do i miss something here ?

 Anindita Abdullah (34113)

16 tahun yang lalu

ediaannnnn apik tenannn.... btw iki asline opo to kok le 'do komentar bikin ku seakan sudah tidak bergaul dengan dunia selama 5 tahun :|

 Eva Tobing, IPEY (76002)

16 tahun yang lalu

surrealism, photography & sinetron..

 Lukman Anas (33709)

16 tahun yang lalu

menyesal...

 Sanityasa (102733)

16 tahun yang lalu

trus...galang...gimana ...setahuku ...Anggrek juga masih ada hati dengannya..waktu aku ketemu Kania aku tanya langsung eee malah senyum2...aku ngak ngerti apa artinya...lah bapaknya si galang ke baru sakit juga terus ..laras datang ...lha disitu akhirnya laras curhat...dan aku saat itu di SMS...sama Anas katanya baru seduh di bantai TD sama Adjie mak sait yang bukan anggo dpr itu...trus cahaya juga bilang gitu ..lha yang bener thu siapa...samapai galang itu frustasi ...jalan2 tanpa arah ...trus dijepret arek wonosari crita nya ...nah kan waktu angreek lihat diupload dia bilang aw..aw...lha gati lambok ulang tahun ternyatah...bubar ah ...kesel aku :((

 Emil Fahrinandi Sjahreza (30166)

16 tahun yang lalu

what should i say? great street...

 Rochim Hadisantosa (104553)

16 tahun yang lalu

nc

Caro Estrada Steiger (2718)

16 tahun yang lalu

great picture :*:*:*

 Karolus Naga (50633)

16 tahun yang lalu

ERIK lengah menjaga ANGGREK (2 tahun), putrinya, saat berjalan-jalan di taman bermain. Akibatnya, Anggrek pun menghilang. Eric sudah mencari Anggrek kemana-mana, namun tak berhasil menemukannya. Akibat dari kejadian ini, LARAS, istri Eric pun menderita depresi berat. Suatu hari, mobil Eric hampir saja menabrak seorang gadis kecil yang ditinggalkan oleh ibunya karena ayahnya tak mau bertanggungjawab. Laras yang sedang mengalami depresi langsung mengakui gadis itu sebagai Anggrek. Eric berusaha menyadarkan Laras. Tapi Laras tetap beranggapan kalau gadis itu adalah Anggrek, putrinya yang hilang. Tak tega mengecewakan Laras, Eric pun membawa gadis itu pulang dan menjadikannya pengganti Anggrek. Sementara itu, Anggrek sendiri kemudian bertemu dengan seorang penjahat. Penjahat itu merampok kalung berliontin bunga anggrek yang dipakai gadis kecil itu. Gadis itu menangis histeris. Untung AJI, seorang pria baik hati yang menjadi buronan akibat difitnah, menolongnya. Aji kemudian merawat Anggrek kecil dan menamainya, KANIA, sesuai dengan nama tengah istrinya yang terpisah darinya. Anggrek masih memegang cincin berbunga anggrek sebagai satu-satunya peninggalan orangtuanya. Perampok itu membawa kalung anggrek tersebut pulang ke rumah. Dia kemudian memberikannya pada NILLA, putri tunggalnya. Tiga gadis itu pun tinggal di tempat yang berbeda dengan kehidupan mereka masing-masing. Anggrek kecil yang kini bernama Kania hidup menderita bersama Aji di kampung. Sementara gadis kecil pengganti Anggrek itu hidup berkelimpahan. Sementara itu, Nilla hidup dengan dicekoki oleh perbuatan jahat oleh kedua orangtuanya. Suatu hari, akibat kebodohannya, ayah Nilla akhirnya meninggal dunia. Nilla pun mendendam pada pembunuh ayahnya yang belakangan baru dia ketahui, tak lain adalah Eric. Tahun tahun kemudian berlalu dengan cepat. Di usianya yang ke delapan belas, Kania dan Aji memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Kania pun berharap bisa bertemu kembali dengan kedua orangtuanya. Sementara itu, Anggrek telah memiliki segalanya. Kedua orangtua yang sempurna, harta melimpah, dan seorang bintang film terkenal sebagai kekasihnya. Suatu hari, Eric berhasil menemukan kalung anggrek yang diberikannya kepada putri kandungnya saat kecil dulu. Eric pun melacak asal muasal kalung itu. Eric kemudian menemukan kenyataan bahwa kalung itu milik Nilla yang telah dewasa. Eric kemudian menganggap Nilla sebagai putri kandungnya. Nilla awalnya mau menyangkal. Namun WINA, ibu Nilla yang mata duitan memaksa Nilla bersandiwara. Nilla pun setuju. Nilla kemudian diboyong ke rumah Eric. Anggrek luar biasa kaget mendapati kenyataan bahwa dirinya bukan putri kandung Eric dan Laras. Lebih-lebih, Anggrek dibuat pusing oleh tingkah Nilla yang selalu berusaha membuat hidupnya menderita. Sementara itu, Kania tak sengaja bertemu dengan Nilla. Kania terkejut sekali mendapati Nilla memilik kalung yang mirip dengan cincinnya. Nilla langsung menuduh Kania mau mencuri kalungnya dan membuat Kania diusir oleh satpam. Kania menangis. Aji menenangkan Kania. Di Jakarta, kehidupan berlangsung sangat sulit untuk Kania. Kania pun memutuskan untuk membantu Aji berjuang memenuhi kebutuhan mereka. Kania kemudian bertemu dengan GALANG, seorang pemuda kampung yang baik hati. Galang membantu Kania mendapatkan pekerjaan sebagai tukang rujak. Kania kemudian berkenalan juga dengan Anggrek. mereka pun menjadi sepasang sahabat tanpa mengetahui bahwa sebenarnya Anggrek telah merebut semua yang Kania miliki. Hubungan Galang dan Kania pun semakin dekat dan mereka mulai saling mencintai. Sayangnya, hubungan ini kemudian ditentang oleh Aji yang sangat ingin menjodohkan Kania dengan putranya. Aji sendiri tak pernah mengetahui dimana putranya berada sebab sejak bertahun-tahun yang lalu Aji telah terpisah dari istrinya, SINTA. Sementara itu, kehidupan Galang sendiri juga menyimpan rahasia. Dia sebenarnya memilik seorang kakak kandung yang tak pernah dikenalnya. Yang tak lain adalah GUNTUR, kekasih Anggrek. Suatu hari, Kania bertemu dengan ADITYA, seorang bintang terkenal yang sombong, licik dan gila kemewahan. Aditya ternyata jatuh cinta pada Kania dan berusaha mendapatkan Kania dengan segala cara. Kania sangat membenci Aditya. Namun dia tak menyadari suatu hal. Bahwa Aditya sebenarnya tak lain adalah putra dari Sinta, wanita yang dicari-cari Aji selama ini. Hubungan Kania dan Anggrek sendiri semakin lama semakin dekat. Laras pun sangat menyayangi Kania. Laras kemudian ingin mengangkat Kania sebagai putri kandungnya. Namun, sebelum semua itu terlaksana, Laras akhirnya malah mengalami kecelakaan dan menderita koma berkepanjangan. Setelah Laras tak ada, hidup Anggrek dan Kania pun semakin berantakan. Anggrek diusir dari rumah dan terpaksa hidup susah bersama Kania. Sementara Kania kembali kehilangan kesempatan untuk merasakan kebahagiaan yang seharusnya menjadi miliknya semenjak dia kecil. Bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Apa yang akan terjadi saat Kania tahu bahwa seharusnya yang memiliki segala yang dimiliki Anggrek adalah dirinya? Apa yang akan terjadi saat Nilla mengetahui bahwa Eric adalah penyebab kematian ayahnya? Dan bagaimana dengan kisah cinta mereka? Siapa yang akan dipilih Kania? Galang, pemuda lugu yang tulus atau Aditya yang kaya raya, tampan dan penakluk wanita? Atau mungkinkah dia malah akan berpaling pada Guntur, kekasih Anggrek yang juga kakak kandung Galang?

Rahining Dyan Wijayanti, yinky (1979)

16 tahun yang lalu

komposisinya jempolan!! :) *cheers

 Kurniadi Widodo, Wid (37515)

16 tahun yang lalu

tumben bidang-bidangmu resik potongane

 Khairul Ariyandi, SINYO (13358)

16 tahun yang lalu

balikin yah kameranya..... :-" :-" xixixixixixixixi...... he say... "miss you"..... hiaw hahahahahaha....

 Norman Setiawan (43557)

16 tahun yang lalu

iyah, ikut ticer juga ah 8->

 Lilik Teguh Pambudi (7984)

16 tahun yang lalu

melu mas igor wis..copy paste aje...;-p...nice photo

 Ichwan Susanto (14075)

16 tahun yang lalu

Completely....nice

 Igor F Firdauzi (185236)

16 tahun yang lalu

First of all, the genuine aura appears in all things, not just specific ones as people imagine. Secondly, the aura changes completely and fundamentally with each movement made by the object whose aura it is. Thirdly, the genuine aura can in no way be thought of as the immaculate, spiritualistic magic ray as depicted and described in vulgar, mystical books. On the contrary, the distinguishing feature of the genuine aura is the ornament, an ornamental periphery in which the thing or being lies fixed, as if confined in a sheath... image is dialectics at a standstill. For while the relation of the present to the past is a purely temporal, continuous one, the relation of the Then to the Now is dialectical—not development but image leaping forth, Can it be that awakening is the synthesis whose thesis is dream consciousness and whose antithesis is consciousness? Then the moment of awakening would be identical with the "Now of recognizability", in which things put on their true—surrealistic—face... the dialectical image should not be transferred into consciousness as a dream, but in its dialectical construction the dream should be externalized and the immanence of consciousness itself be understood as a constellation of reality He looked for what was unremarked, forgotten, cast adrift, and thus such pictures too work against the exotic, romantically sonorous names of the cities; they pump the aura out of reality like water from a sinking ship. What is aura actually? A strange weave of space and time: the unique appearance or semblance of distance, no matter how close the object may be. The stripping bare of the object, the destruction of aura, is the mark of a perception whose sense of the sameness of things has grown to the point where even the singular, the unique is divested of its uniqueness—by means of its reproduction.

 Dani S. (24115)

16 tahun yang lalu

wih keren oldig grafitti-nya.. ;))