Lampion-lampion 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

Foto IR yang diubah ke BW

  • Nilai foto: 52
  • Dilihat: 152
  • Waktu upload: Jumat, 17 Feb 2006
  • Lokasi: Kelenteng Tegal, Jawa Tengah, Indonesia
Shooting Data
  • Aperture: f/3.5
  • Speed: 1/60
  • ISO: 0
  • Kamera: Nikon D50 *
  • Lensa: Nikon 18-55mm f/3.5-5.6 DX AF-S *
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
 Antonius Hartanto (17590)

19 tahun yang lalu

bagus...:)

 Rakhmat Hidayat, aAt (79642)

19 tahun yang lalu

komposisinya dahsyat

 Deddy Mulyawan (9071)

19 tahun yang lalu

Angle-nya cakep nih ..... BW-nya juga mantep ...... Great Shot Salam

Ade Priaman (722)

19 tahun yang lalu

baiasanya B/W itu lebih enunjukan kesan yang dalam dan abadi, jadi foto ini akan lebih berkesan apabila ada acara ritual deh dan kayanya silau yah langitnya jadi terasa aga gelap memandangnya.. semoga dapat di terima.........

 Jaka Fahrial (74787)

19 tahun yang lalu

anglenya ok.

Muhammad Yazdi (238)

19 tahun yang lalu

Kualitas gambarnya kurang tajam ya, cm foto ini sedikit mempunyai konsep cerita...salute. -salam-

 Fauzi Ahmad (3318)

19 tahun yang lalu

anglenya siip keliatan prespektifnya cumanrasanya terlalu padat..imho salam

 Yustinus Sucipto, Masgareng (92339)

19 tahun yang lalu

Perspektif lampionnya cantik. cuma menurutku masih terlalu rame neh. mungkin bisa coba lain angle. trus cahaya bagian atas masih telalu kuat. salam

Stephanus Agung Penggalih (1191)

19 tahun yang lalu

Keren idenya mas.. Lampion dan awannya OK juga, anglenya gw suka..orang yang terlalu ramai tidak masalah, malah membuat foto ini lebih bercerita..:) ditunggu IRnya yg lain..:)

 Fery Aryanto, Ipey (4530)

19 tahun yang lalu

For some reason....fotonya enak diliat. Perspektifnya terasa sekali. Kualitas gambarnya kurang ya, karena kompres barangkali ya? But its good BW.

Jonathan Manullang (1376)

19 tahun yang lalu

Komposisinya enak.. IRnya bikin tambah TOP! Sayang terlalu ramai orangnya.. Cheers, Hidup Analog!