Kisah dari Negeri yang Terkoyak  


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

Kamboja, negeri kecil di jantung Indo-china, pernah menyaksikan sebuah kekejian dan pembantaian paling biadab dalam peradaban panjang manusia. Pol Pot, sang Brother No.1, pemimpin besar revolusi Khmer Merah, berambisi untuk menyulap negeri itu menjadi sebuah negeri sosialis dalam semalam. Dalam masyarakat ideal menurutnya, adalah sebuah kelompok masyarakat yang terdiri dari kelas bawah, sedangkan kelompok-kelompok yang lain harus dibasmi. Pembantaian besar-besaran pun terjadi, di mana kaum intelektual, borjuis, dan musuh-musuh politiknya ditangkap, dipenjarakan, disiksa, dan dimusnahkan. Bukan hanya itu, seluruh keluarga sebanyak tiga turunan ke atas dan tiga turunan ke bawah pun harus bersama-sama dimusnahkan.rn

rnPol Pot, mimpi buruk Kampuchea, yang entah dikirim dari akhirat mana. Dialah kakek berwajah lembut yang mengirim jutaan orang ke alam hayat dan membawa api derita tak kunjung padam. Masyarakat tak berdosa ditangkapi pasukan Khmer Merahnya tanpa alasan apa pun, anak dipisahkan dari ayahbundanya, istri dipisahkan dari suaminya, murid dipisahkan dari gurunya. Semuanya ditempatkan di kamp-kamp penyiksaan. Wanita, laki-laki, bahkan bayi pun tak luput dari kekejian mereka. Ibu-ibu tua meratapi kepergian putera satu-satunya yang digiring menuju kamp Tuol Sleng.... Seorang istri yang menangisi suaminya yang pergi hanya sehari setelah malam pertama mereka .... gedung SMP yang disulap menjadi penjara terngeri di dunia... bayi-bayi yang dihempaskan ke pohon-pohon berduri ...orang-orang asing yang kebetulan berada di tempat yang salah dan waktu yang salah... perempuan-perempuan yang harus menyaksikan anaknya diinjak-injak di hadapan mereka... ratapan-ratapan kengerian korban-korban tak berdosa itu...Begitu banyak kisah sedih yang diceritakan oleh tengkorak-tengkorak bisu ini.rn

rnMasa kelabu itu kini telah pergi. Yang tersiksa kini hanyalah tulang-belulang berserakan, tumpukan baju-baju usang, serta barisan tengkorak-tengkorak yang membisu di ladang-ladang pembantaian. Sebuah stupa kecil yang dibangun di Phnom Penh, serta pemberkatan oleh biksu-biksu suci, mengantarkan arwah-arwah ini untuk menemukan jalan kedamaiannya. Biarlah Yang Kuasa menuntun arwah-arwah ini menuju pintu Nirvana, membebaskan mereka dari api dendam dan benci.rn

rn Kamboja, sebuah negeri yang pernah tercabik-cabik.rn

rnDate Time Original: 2004:01:30 12:50:12rnISO Speed Ratings: 200

  • Nilai foto: 295
  • Dilihat: 517
  • Waktu upload: Senin, 27 Sep 2004
  • Lokasi: Phnom Penh, Cambodia
Kategori
Jurnalistik
Shooting Data
  • Aperture: f/3.2
  • Speed: 1/45
  • ISO: 0
  • Kamera: Fujifilm Finepix M603 *
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
 Anton Muhajir (3754)

19 tahun yang lalu

great caption, btw ini yg di tuol sleng apa yg di klling field ya?

 Rakhmat Hidayat, aAt (79642)

19 tahun yang lalu

cakep fotonya....=) -salam-

filino sembiring (158)

19 tahun yang lalu

wah,, kalo ke kamboja ga mao moto yang beginian ah.. serem bgt. serem...

Liu, Jiangong (518)

19 tahun yang lalu

This is for sure one of your best works, Agustinus.

Galis Ragasunu (6359)

19 tahun yang lalu

good photo jurnalistik... ngeri deh...

Jian Lian (16)

19 tahun yang lalu

Shocking!

 Cessy Karina (42569)

19 tahun yang lalu

aku gak bakal heran deh kalo someday, weng bakal jadi fotografer NG top.

Yuli Ahmada (138)

19 tahun yang lalu

Pesannya akan makin kuat jika ada penanda lokasi.

 Rus Mulyadi (2773)

19 tahun yang lalu

ngeri ya, top d. bagian kiri atas agak mengganggu ya agak over, diburning akan membantu :P tetap berkarya, salam jepret!

maradona mansyur (158)

19 tahun yang lalu

Angkor....dan tengkorak...komposisi yang muantapp

Yunghans Irawan (159)

19 tahun yang lalu

bagus banget. menarik dan artistik.

 D. Risanti (56932)

19 tahun yang lalu

Foto yang menyentuh, biarkan warna suram yang bercerita ttg kesuraman yang terjadi.. jadi keingetan novel 3 jilidnya Haing S Ngor T_T

 Uchin Mahazaki (21728)

19 tahun yang lalu

Kebayang deh gimana seremnya ... Gak mau ngebayangin aja gimana seandainya negara kita ini mengalaminya ..

Parulian B.B,roels (391)

19 tahun yang lalu

ihhhh... ngeri deh.... jangan sampai terjadi disini....

alex reza (76)

19 tahun yang lalu

Fotonya bagus, tapi ceritanya lebih bagus lagi

 Igor F Firdauzi (185236)

19 tahun yang lalu

keterangannya komprehensif, komposisi fotonya bagus salam

Ahmad Ali (249)

19 tahun yang lalu

what a dramatic story and photo. really touching and remembering of what should never done in a civilized society!

Wahyu Nahdianto (2576)

19 tahun yang lalu

Menarik, keterangannya bikin jelas :)

 Setia Wibawa (6666)

19 tahun yang lalu

foto jurnalistik yg bagus, fokus tajam......nice picture

 Widarto Rachbini (24647)

19 tahun yang lalu

tidak ada perang yang beradab...

 Raymond E. I. Pardede (7524)

19 tahun yang lalu

Sharing foto yg luar biasa... Bukan hanya komposisi fotonya saja yg bagus, tapi juga mood "angker" yg disodorkan foto ini sangat mencekam... Memang pakarnya travel photography...

 Rieska Wulandari (10745)

19 tahun yang lalu

KOmposisi yang bagus sekali. Kamu ga ngeri Gus?

 Nufransa Wira Sakti , Frans (19637)

19 tahun yang lalu

Hi.....celem. Keren banget Mas. It talks a lot.

 Charles H. Hadi, Jade (13203)

19 tahun yang lalu

Cerita elo emang asik banget dibaca Gus !!!

 Misbachul Munir (37067)

19 tahun yang lalu

foto + uraian, touching!