Sutarji 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

Seorang kakek yang memilki pengalaman membaca puisirnmaaf fotonya kurang dikroping maklum

  • Nilai foto: 27
  • Dilihat: 285
  • Waktu upload: Jumat, 15 Aug 2003
  • Lokasi: Jakarta,
Kategori
ManusiaPanggung
Shooting Data
  • ISO: 0
  • Kamera: Nikon *
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
 Oki Susanti (12694)

20 tahun yang lalu

gimana kalo dibikin BW? pleaseee... tolong upload lagi, udah dicropping dan diBW, lalu kilau2 akibat flash dihilangkan. saya yakin akan jadi sebuah potret yg berkarakter. bukankah anda sekarang sudah tahu siapa bpk sutardji? coba dong tampilkan beliau dengan lebih berkualitas. (lebih dari sekedar "Seorang kakek yang memilki pengalaman membaca puisi")

 Triyudha Ichwan (33106)

20 tahun yang lalu

kokoh sayang ada BG orang lain

 Chris Indria (55768)

20 tahun yang lalu

nice potrait...

 Hendra Lubis (3082)

20 tahun yang lalu

Kasihan Bapak Sutarji, yang motret nggak mengerti tentang Bapak.

 Adrian A. (8991)

20 tahun yang lalu

Ketika saya mengklik foto ini, lalu melihat-lihat komentar-komentarnya, saya banyak belajar. Portrait yang asik nih Mas... Presiden Penyair Indonesia (itu kata Kaka Slank waktu beliau membacakan puisi di perayaan ulang tahun Slank)... dan kayaknya saya setuju. Cuma masalah di teknik lighting dan komposisi kurang ketat. Subjeknya kuat banget Mas!

 Kristupa W Saragih (176444)

20 tahun yang lalu

Portrait yang menarik Akan lebih bagus, jika pencahayaan tidak flat dan frontal karena hanya berasal dari flash Karakter wajah sangat gampang dimunculkan dengan memanfaatkan side lighting

20 tahun yang lalu

T.O.P Bangget

 Irwansyah S (52460)

20 tahun yang lalu

Idem Andreas.

 Andreas Darmosaputro (18715)

20 tahun yang lalu

oke, sayang agak terganggu dengan wajah di background...

 Ragawa Indra Maruti (5589)

20 tahun yang lalu

Ini yg dulu kalo baca puisi minum bir dulu sebotol bukan???

 novianto a (4736)

20 tahun yang lalu

cahayanya kurang merata mas...terus ada orang di BGnya gambar jadi terkesan biasa aja kayak pake kamera poket...

 Feri Latief (10508)

20 tahun yang lalu

Lampu di atas kepala?

 Rio Adrianto Yudhi Satrio, Tret Tret Potret (30259)

20 tahun yang lalu

lightingnya masih sangat keras....danposisi objek nanggung..

 Erwin D. Nugroho (17383)

20 tahun yang lalu

wajahnya sebenarnya menarik. bisa dieksploitasi lebih banyak. bg wajah cewek dan cahaya kuning di atas kepala mengganggu sekali.

 Yogi Ardhi (2160)

20 tahun yang lalu

Dicropp abis aja mukanya sisain dikit topi dan beberapa bagian wajah laennya. Keterangan tambahan dari M taufiq OK's bangeet =) salam

 Linda P (48214)

20 tahun yang lalu

inikah sutarji c.b.? wah baru liat jelas raut wajahnya sekarang..

 Chandra SB (41373)

20 tahun yang lalu

bagus ... ada sejarahnya

 Muhammad Taufiq (22933)

20 tahun yang lalu

Nih, keterangan tambahan... weekkk... Jangan malas nulis keterangan, mas... Dan yg penting mencari dan mengenali obyek foto... SUTARDJI CALZOUM BACHRI Sutardji Calzoum-Bachri : Born in Rengar, Indonesia, 1941. Poetry books : O (1973), Amuk (1979) and O Amuk Kapak (1981). Awards : South-East Asia Write Award (1979) and Republic of Indonesia Art Award (1993). Editor of the literary magazine Horizon. Kredo Puisi Kata-kata bukanlah alat mengantarkan pengertian. Dia bukan seperti pipa yang menyalurkan air. Kata adalah pengertian itu sendiri. Dia bebas. Kalau diumpamakan dengan kursi, kata adalah kursi itu sendiri dan bukan alat untuk duduk. Kalau diumpamakan dengan pisau, dia adalah pisau itu sendiri dan bukan alat untuk memotong atau menikam. Dalam kesehari-harian kata cenderung dipergunakan sebagai alat untuk menyampaikan pengertian. Dianggap sebagai pesuruh untuk menyampaikan pengertian. Dan dilupakan kedudukannya yang merdeka sebagai pengertian. Dalam puisi saya, saya bebaskan kata-kata dari tradisi lapuk yang membelenggunya seperti kamus dan penjajahan-penjajahan lain seperti moral kata yang dibebankan masyarakat pada kata tertentu dengan dianggap kotor(obscene) serta penjajahan gramatika. Bila kata dibebaskan, kreatifitaspun dimungkinkan. Karena kata-kata bisa menciptakan dirinya sendiri, bermain dengan dirinya sendiri, dan menentukan kemauan dirinya sendiri. Pendadakan yang kreatif bisa timbul, karena kata yang biasanya dianggap berfungsi sebagai penyalur pengertian, tiba-tiba, karena kebebasannya bisa menyungsang terhadap fungsinya. Maka timbullah hal-hal yang tak terduga sebelumnya, yang kreatif. Dalam (penciptaan) puisi saya, kata-kata saya biarkan bebas. dalam gairahnya karena telah menemukan kebebasan, kata-kata meloncat-loncat dan menari diatas kertas, mabuk dan menelanjangi dirinya sendiri, mundar-mandir dan berkali-kali menunjukkan muka dan belakangnya yang mungkin sama atau tak sama, membelah dirinya dengan bebas, menyatukan dirinya sendiri dengan yang lain untuk memperkuat dirinya, membalik atau menyungsangkan sendiri dirinya dengan bebas, saling bertentangan sendiri satu sama lainnya karena mereka bebas berbuat semaunya atau bila perlu membunuh dirinya sebdiri untuk menunjukkan dirinya bisa menolak dan berontak terhadap pengertian yang ingin dibebankan kepadanya. Sebagai penyair saya hanya menjaga--sepanjang tidak mengganggu kebebasannya-- agar kehadirannya yang bebas sebagai pembentuk pengertiannya sendiri, bisa mendapatkan aksentuasi yang maksimal. Menulis puisi bagi saya adalah membebaskan kata-kata, yang berarti mengembalikan kata pada awal mulanya. Pada mulanya adalah Kata. Dan kata pertama adalah mantera. Maka menulis puisi bagi saya adalah mengembalikan kata kepada mantera. Sutardji Calzoum Bachri Bandung, 30 Maret 1973.

M Arif Eko N (818)

20 tahun yang lalu

foto pribadi yg bagus,setuju dng mas rochim direkt flashnya

 Rochim Hadisantosa (104553)

20 tahun yang lalu

Sutardji Calzoum Bachri maksudnya? Keterangan kurang spesifik. Keterangan tambahan di sini http://amuk.noneto.com/tardji.html Foto dng direkt flash membuat wajah berkilat.

 Akhmad Sutrisno (80477)

20 tahun yang lalu

Buagus....Banget...

 Yoni Tan (13785)

20 tahun yang lalu

Hmmmm.... Kesannya kok seperti dokumentasi pribadi yah ? Mungkin kurang keterangannya juga ? Ataupun kalau waktu Kakek ini beraksi baru lebih bercerita ?

 Muhammad Reza, Kodok (15273)

20 tahun yang lalu

Guratan wajah yang penuh ekspresi..