SALUT DENGAN PELAYANAN OLYMPUS CUSTOMER CARE INDONESIA (OCCI)

Oleh: Rudolf Djajasaputra (298)    12 tahun yang lalu

  0 

     Tanggal 8 April 2012 yang lalu saya membeli Digital Camera Olympus PEN E-PL2 di Olympus Digital Fair Mall Kelapa Gading 3. Pada saat membeli tentu saya cek kamera tersebut secukupnya dan rasanya kamera tersebut normal – normal saja. Akan tetapi saat malamnya saya pakai untuk mengikuti sesi kompetisi foto di acara tersebut, saya mendapati bahwa control dial kamera tersebut ngadat setiap 3 putaran pada saat memutar ulang hasil jepretan kamera. Kontan keesokan harinya saya membawa kamera tersebut ke OCCI selaku service center resmi Olympus untuk mengadukan masalah tersebut, karena pada malam itu juga di acara tersebut pihak Olympus mengatakan tidak ada teknisi yang hadir.

     Sesampainya di OCCI, awalnya customer service (CS) yang menerima kamera saya tersebut mengatakan bahwa kondisi ngadat – ngadat seperti itu masih dalam batas normal. Akan tetapi saya tidak terima bahwa kondisi tersebut dikatakan normal, pikir saya bagaimana bisa kamera baru seperti itu terjadi kejanggalan (walaupun mungkin hanya sedikit) tapi dikatakan normal?Jadi saya ngotot agar kamera saya tersebut diperiksa secara baik – baik. Maka si CS pun meminta saya untuk meninggalkan kamera saya tersebut untuk dilakukan pemeriksaan secara mendalam selama 2 hari ke depan, dan sayapun mengiyakan saran CS tersebut. Dan sebelum pulang saya bertanya “Bagaimana kebijakan Olympus jika mendapati barang barunya ada cacat pabrik (factory defect)nya seperti ini?apakah ada penggantian unit baru?” lalu si CSpun mengatakan bahwa tidak ada kebijakan penggantian unit baru, kebijakan dari OCCI hanya melakukan service spare part saja walaupun barang itu baru dan ada factory defectnya. Maka dengan perasaan mengganjal saya terima saja jawaban seperti itu, dengan harapan jika memang hanya disservice/ ganti part saja tetap dapat menjadikan kamera baru saya tersebut selayaknya kamera baru lainnya yang benar – benar normal sejak semula.

     Dua hari berselang saya tidak mendengar kabar apapun dari OCCI, sehingga sayapun berinisiatif menelepon OCCI menanyakan perihal kondisi kamera saya tersebut, dan saya mendapat jawaban bahwa kamera saya statusnya belum selesai. Kira – kira 3 jam semenjak telepon saya tutup, saya mendapat telepon di handphone  saya dari OCCI yang bernama Delina, dan menyatakan bahwa kamera saya akan diganti baru (swap) dan benar keluhan saya yaitu mode dial kamera saya tersebut rusak. Antara kaget dan lega hati saya menerima kabar tersebut, karena 2 hari yang lalu CS yang lain menyatakan bahwa OCCI tidak ada kebijakan penggantian kamera, namun sekarang saya mendapat kabar yang berbeda. Sayapun menanyakan apakah kamera pengganti saya tersebut bisa saya ambil hari ini juga? Akan tetapi Delina mengatakan bahwa untuk pengeluaran barang tersebut membutuhkan proses, jadi akan diusahakan kamera saya akan dapat diambil besok, dan untuk kepastian tersebut saya akan dihubungi lagi.

     Keesokan harinya hingga setelah lewat waktu makan siang saya masi belum mendapat kabar apapun dari OCCI, maka saya kembali berinisiatif untuk menelepon OCCI terlebih dahulu dan berbicara dengan Delina kembali. Dan iapun menjawab bahwa kamera saya sudah ada dan sedang diperiksa oleh teknisi untuk memastikan kamera pengganti tersebut benar – benar sempurna, dan iapun menyatakan penyesalannya karena kedahuluan oleh saya untuk mengkonfirmasi status kamera tersebut. Maka sayapun berangkat untuk mengambil kamera tersebut, dan dalam perjalanan saya menuju OCCI saya menerima telepon dari OCCI kembali dari Ani yang memberitahu status kamera saya sudah dapat diambil, dan sayapun hanya mengiyakan dan berterima kasih atas informasi tersebut.

     Terus terang setelah saya “menitipkan” kamera saya untuk diperiksa lebih lanjut itu saya mencari – cari artikel mengenai pelayanan OCCI dan kemungkinan – kemungkinan kebijakan OCCI terhadap kasus yang dihadapi para pengguna Olympus bergaransi resmi terdahulu, dan cukup khawatir karena saya mendapati pada beberapa kasus ada beberapa pelanggan yang merasa dikecewakan oleh pelayanan OCCI. Akan tetapi, pada kasus saya ini saya cukup puas dengan pelayanan OCCI sejauh ini (1-2 hal kekurangan pada saat ini dapat saya maklumi).

Dari kejadian saya tersebut di atas saya ingin menyoroti 3 hal :

  1. Perlu adanya standarisasi pelayanan kembali (after sales service) di OCCI saat ini, agar informasi yang diberkan kepada para pengguna dan pelanggan Olympus bergaransi resmi dapat seragam dan berkualitas prima.
  2. Rasa terima kasih saya kepada tim OCCI (Delina, Ani dan yang lainnya) yang mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap kasus yang saya hadapi tersebut.
  3. Dan jika pelayanan OCCI dapat sebaik (bahkan lebih baik lagi) dari yang saya alami tersebut, maka saya yakin tidak akan ada keraguan baik dari para pengguna dan calon pengguna Olympus bergaransi resmi di masa yang akan datang.

     Semoga kejadian ini dapat meningkatkan mutu pelayanan OCCI kepada para pengguna Olympus bergaransi resmi se-Indonesia.

 

Best Regards,

 

Rudolf

Belum ada komentar