Membuat foto iDrop / Waterdrop / High Speed WaterSplash

Oleh:  Riki Risnandar (4955)    14 tahun yang lalu

  0 

Pendahuluan
Anda ingin belajar memotret air yang sedang jatuh ? silahkan baca tutorial ini. Istilah untuk memotret air jatuh ini biasanya disebut Waterdrop atau Watersplash photography. Kunci untuk pemotretan ini adalah cahaya yang cukup dan harus sabar ketika mengambil foto. Kenapa anda membutuhkan cahaya yang sangat terang? karena untuk mengambil foto air jatuh ini diperlukan kecepatan yang sangat tinggi untuk membekukan air dan biasanya dimulai dari kecepatan 1/800 detik sampai dengan 1/3200 detik, maka jenis photography ini juga biasa disebut sebagai kategori HighSpeed Photography (Foto dengan kecepatan tinggi).

Peralatan
Peralatan yang biasa digunakan adalah kamera yang menyediakan shutter kecepatan tinggi (tidak harus yang paling mahal) ditambah lensa makro dan menggunakan lampu atau flash yang sering anda gunakan.  Untuk hasil yang maksimal anda bisa menggunakan flash external, kabel untuk shutter, kabel off shoe flash untuk memindahkan flash anda ataupun memakai remote flash trigger agar anda dapat mengatur sumber cahaya yang diinginkan. Pembesaran/foto makro disini saya menggunakan Lensa pembesar dengan nama Raynox Macro yang bisa dipasang pada depan lensa anda, tentunya anda juga bisa menggunakan cara lain seperti reverse ring,extension tube ataupun menggunakan lensa makro.

Uji Coba
Baiklah, pada tutorial ini saya akan mencoba untuk menceritakan pengalaman saya ketika membuat foto2 Waterdrop.
1. Pertama kali saya hanya menggunakan lampu belajar dan lampu 20 watt :) solusi paling murah.  Triknya, anda harus mendekatkan lampu neon anda sedekat mungkin ke objek yang akan difoto, pada foto ini saya hanya bermodalkan 1 cangkir, pewarna makanan (sekitar 7 ribuan di supermarket) dan pipet untuk menjatuhkan air. Untuk mencapai shutter dengan kecepatan tinggi disini (antar 1/800 s/d 1/1000), diafragma antara f/5.6 atau f/8, disini saya harus menaikkan ISO kamera sampai dengan 1600 (yang mana foto anda akan menjadi lebih noise/bintik2). Ketika tetesan airnya jatuh, anda tinggal menekan kabel remote shutter untuk menangkap fotonya. klik disini untuk melihat persiapannya


hasil dari persiapan diatas fotonya seperti ini (foto menara air dengan warna Merah dan putih)
Menara iDrop

pada foto ini, cahayanya terlihat flat karena cahaya dari lampu menyebar secara merata dari atas kebawah. Pipet untuk menjatuhkan air saya dapatkan dari obat Tempra yang berfungsi untuk meneteskan obat pada bayi, harganya sekitar 8 ribuan di apotik. Tangan kiri saya memegang pipet, dan tangan kanan untuk menekan tombol trigger klik disini untuk melihat pipet yang saya pakai

di sesi pertama ini, saya juga mencoba membeli lampu 45 watt tetapi hasilnya mengecewakan, kecepatan shutter hanya bertambah sedikit. Walaupun saya menggunakan lampu 45 watt ditambah dengan 20 watt, tetap saja tidak terlalu berpengaruh pada kecepatan shutter

2. Pada sesi kedua, saya mencoba dengan lebih banyak alat dan lebih rumit, misalnya dengan menambahkan ember, botol susu, Flash External,Flash Trigger dan Flash Diffuser. Persiapannya bisa dilihat disini

Bisa dilihat diatas bahwa untuk tempat jatuhnya air saya menggunakan ember plastik hitam sehingga cahaya dari flash dapat diserap/tidak menimbulkan pantulan.

Dengan botol susu sebagai alat untuk meneteskan air, anda akan mendapatkan titik fokus yang lebih akurat, sehingga kemungkinan untuk mendapatkan foto yang tajam lebih besar kemungkinannya dibandingkan dengan percobaan sebelumnya. Selain botol susu, anda juga bisa memakai alat lain misalnya alat Infus atau yang lainnya, kebetulan botol susu ini saya dapatkan dari botol susu anak saya yang sudah tidak terpakai (sebaiknya minta ijin dulu sebelum istri anda marah2). Untuk metode botol susu, anda harus membuat lubang dibawah botolnya agar airnya menetes terus seperti gambar disini:botol susu dengan lubang dibelakangnya

Untuk menentukan titik fokus, pindahkan fokus kamera anda ke manual agar kamera anda tidak bingung mencari cari fokus ketika airnya dijatuhkan , bisa dilihat pada gambar kalau disini menggunakan penggaris dengan kartu nama bekas yang dilipat sehingga kita bisa mengatur secara manual untuk titik fokus yang kita inginkan (jika di view finder/display anda ada view zoom digital misalnya 5x atau 10x, pakailah fitur tersebut), fokuskan ke tempat dimana air anda akan jatuh (lihat gambar)
Teorinya, jika anda menempatkan suatu benda berwarna diatas waterdropnya maka warna dari objek tersebut akan muncul diwaterdrop yang akan difoto.. (lihat gambar)


Dengan Flash, anda bisa mengatur shutter dikamera anda dengan kecepatan normal sync flash antara 1/100 s/d 1/200, walaupun kecepatannya lebih lambat dari 1/800 tapi cahaya dari Flash mempunyai cahaya yang jauh lebih kuat daripada lampu biasa untuk memberhentikan tetesan air. Pada setting flash, saya mengatur kekuatan flashnya menjadi 1/8 dari kekuatan full flash. Anda bisa bereksperimen berapa nilai output flash anda untuk menghasilkan cahaya yang anda inginkan. Untuk diafragma, saya mengatur antara f/8 atau f/11 agar ketajaman fotonya maksimal, tentu saja anda dapat mencoba di f/16 atau lebih agar mendapatkan titik fokus yang lebih lebar (ingat, semakin besar nilai diafragma, semakin banyak cahaya yang dibutuhkan). Untuk ISO saya bisa menggunakan ISO 100 untuk menghindari noise/bintik2 pada foto.
 
Kabel trigger shutter di kamera digunakan disini agar dapat mendapatkan timing yang tepat sewaktu tetesan airnya jatuh kedalam ember. Disini dibutuhkan latihan reflek agar mendapatkan moment yang benar2 bagus.

Contoh Gambar
Berikut ini beberapa trik dan foto yang dihasilkan:
-Foto dengan menempatkan kartu nama berwarna dibelakang tetesan air (lihat gambar)

anda juga bisa bereksperimen dengan memindah mindahkan kartu namanya sehingga warna yang muncul hanya sebagian (klik pada foto untuk melihat versi besarnya)
Lihat foto

-Foto dengan gelas plastik berwarna
(lihat gambar)
hasilnya bisa dilihat dibawah ini(klik pada foto untuk melihat versi besarnya): (lihat foto)
masih dengan gelas plastik berwarna tapi dengan menggeser posisinya agar refleksinya hanya setengah
(lihat foto)
-Untuk mendapatkan warna yang lebih abstrak, anda bisa memakai buku !
(lihat gambar)
betul, hanya buku berwarna bisa mendapatkan hasil seperti ini
(lihat foto)

-Foto yang menghasilkan seperti Mata Alien ini bisa didapatkan dengan menempatkan bungkus penggaris plastik warna merah dibelakang tetesan airnya seperti dibawah ini
(lihat gambar)
(lihat foto)

Masih banyak percobaan2 lain yang belum dicoba untuk menghasilkan foto abstrak yang indah/keren, silahkan berkreasi dan buatlah foto2 yang amazing :)

Sekian dulu tutorial hasil dari percobaan waterdrop dari saya, salam FNers.
 
Ini  ada link juga untuk tutorial yang masih terkait dengan judul Bedah Trik: Air Menetes, yang dibahas oleh saudara Rahadi Lukita
Tips:
-Gunakan air yang bersih, air yang kotor dapat merusak ketajaman foto anda dan bermunculan bintik2 putih yang cukup mengganggu

-Sabar, sabar dan sabar :) jangan cepat puas dengan foto yang baru diambil (untuk setiap sesi biasanya dari 50 atau 100 foto hanya ada 3 atau 5 foto yang benar2 terpakai) ini juga termasuk kunci anda bisa mendapatkan foto yang benar2 anda inginkan dan tajam pula fotonya. Setelah mengambil beberapa foto, jangan dibongkar dulu peralatannya, lihatlah di komputer anda apakah hasilnya sudah tajam? karena kadang2 tampilan kecil dikamera tidak terlalu jelas untuk menentukan apakah foto anda sudah sempurna atau tenyata masih buram/blur. Settinglah kembali fokus pada lensa anda jika diperlukan dan pastikan bahwa titik fokusnya sudah benar2 tepat

-Berkreasilah dan coba beberapa trik untuk mengganti background atau warna air yang ingin anda foto, ingatlah bahwa imajinasi anda bisa menghasilkan foto yang luar biasa

Belum ada komentar