Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Paulus Henricus (4536)    17 tahun yang lalu

  0 

Salam sejahtera,

Ingin sekali sy berbagi dgn semua rekan senior FN, sehubungan dengan diskusi saya dgn beberapa teman fotografer.

Sulit sekali untuk menuangkan kata2 disini, semoga maksud saya bisa sampai k teman2...

Seringkali saya berusaha memotret dng konsep, namun seringkali ada pertanyaan dalam benak saya, apakah orang yg melihat foto saya dapat menangkap maksud yg saya tuangkan dalam foto2 saya...atau membiarkan orang melihat foto2 saya dengan persepsi atau sudut pandangnya masing2.....???

Senang sekali bisa berbagi dgn tmn2....semoga bisa memberi pencerahan buat pertanyaan saya ini......

Thks all...

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Ari. P (4096)    17 tahun yang lalu

 0 

mungkin.. kita membuat sebuah media... yang bisa menuangkan maksud maksud dari orang yang menginginkan hasil jepretan dari kita. Dengan hasil yang kita berikan ada kepuasan dari orang yang melihat, dengan tingkat kepuasan yang berbeda beda tersebut secara tidak langsung mungkin bisa menjadi ukuran sejauh mana kita jago jeprat-jepret..
githu yag saya pikir... mas Paul... saya terbiasa dgn komersil fotografi yang menyesuaikan konsep dengan keinginan klien
-/+ mohon maaf..
salam..

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Ari. P (4096)    17 tahun yang lalu

 0 

intinya sudut pandang yang melihat hasil jeprat jepret kita itu bukan jadi masalah... menurut saya... satu jepret itu adalah kepuasan yang tak terucapkan baik foto yg dihasilkan itu bagus maupun tidak.
"one click is the experience"
"first click is the masterpiece"
Thanx..
salam

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Victor Nicholas Sitorus (21195)    17 tahun yang lalu

 0 

sekarang yang menjadi masalah utama adalah, masing2 orang punya sudut pandang yang berbeda, dan tidak luput dari tingkat pendidikan, dan juga ego masing2 dan juga faktor lainnya. jadi walaupun konsep itu dijabarkan, masih saja banyak orang yang tidak melihat dari keterangan2 yang sudah ditulis, melainkan memberikan penilaian dari sudut pandang mereka sendiri.itu yang repot. jadi biarkan aja seperti itu. toh sukur2 kalo ada yang ngerti, kalau engga, ya paling kita ketawa2 sendiri.jadi ga usah dimasukin kedalam hati sehingga patah semangat. yang penting kita sadar dengan apa yang kita buat.

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  A. Raditya Pratistha D,Ndoro Tuan (44548)    17 tahun yang lalu

 0 

bisa yaa....bisa tidak pak, biasanya selain judul mewakili, ada kalanya menulis diskripsi di keterangan tambahan, jika foto trsbt mkn msh sulit utk dimengerti.

Kadang menikmati sebuah foto tidak hanya berdiskusi dgn mata tetapi dgn hati juga perlu.

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Arbain Rambey (103716)    17 tahun yang lalu

 0 

Dalam jurnalistik, inilah pertentangannya. Kita belajar memotret bertahun tahun, namun karya kita dibuat untuk dinikmati umum. Karya jurnalistik adalah karya para pakar yang dibuat untuk orang kebanyakan (yang sama sekali tidak belajar foto jurnalistik). Tantangan terbesar yang ada pada seorang foto jurnalis adalah agar fotonya bisa dimengerti dengan benar. Tidak boleh ada salah persepsi dengan fotonya. Foto kecelakaan harus tampak sebagai foto kecelakaan, jangan seperti foto pemandangan.

Sebaliknya, dalam foto seni, pemahaman apa pun sah-sah saja. Konsep yang dibuat sang fotografer sah-sah saja kalau ditafsirkan lain oleh yang melihatnya. Isi benak orang kan tidak semua sama. Namun kalau seorang fotografer ingin agar fotnya tampak A, buatlah foto yang secara umum akan tampak A. Bahwa ada yang melihat fotnya sebagai B, pasti mungkin terjadi karena manusia kan banyak macamnya.

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  joey (15885)    17 tahun yang lalu

 0 

saya sependapat dengan bang arbain...:)

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Mira TJ (4738)    17 tahun yang lalu

 0 

Gw demen banget yang ini, hahahahaha:
"Foto kecelakaan harus tampak sebagai foto kecelakaan, jangan seperti foto pemandangan. "

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Arbain Rambey (103716)    17 tahun yang lalu

 0 

Mira...kapan makan Sate Djono lagi......

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Hengky (11134)    17 tahun yang lalu

 0 

menurut kacamata ku, memang kita ndak bisa memaksakan secara visual bahwa foto yg kita buat itu membawa maksud tertentu, bisa saja bagi orang lain maksud nya jadi berbeda..
biarkan saja persepsi manusia berbeda2 yg penting bagi si fotografer nya "jiwa"nya terpuaskan dan tersalurkan :).
setuju sama Pak Arbain : foto kecelakaan jgn menjadi spt foto pemandangan, harus dalam 1 koridor yaitu foto kecelakaan.
begitulah pandangan ku... salam sejahtera - salam FNers

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Feri Latief (10508)    17 tahun yang lalu

 0 

Saya teringat rekan Donang Wahyu, fotografer ANTARA yang mengikuti workshop WPP 2006 di luar negeri. Pesertanya dari Asia dan Barat . Dalam Slide shownya di GFJA dia mengatakan, para instrukturnya menilai karya2 peserta dari Asia lebih klasik sedang yang dari kontemporer.

Kasarnya yang Asia nggak berkembang, nilai2 estetika yang dipakai nggak berkembang kayak jaman dulu. Sedang yang Barat lebih cenderung mengenbangkan nilai-nilai baru fotografi.

Di Barat sana fotojurnalistik bukan sekedar menghadirkan realita tapi juga menjajagi zona surealis. (mungkin link ini bisa jadi pertimbangan).

Saya bukan memuji-muji Barat, tapi kenyataannya foto jurnalsi dis ana lebih berkembang.

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Rochim Hadisantosa (104553)    17 tahun yang lalu

 0 

Duluuu ada foto jurnalistik yang memperlihatkan seorang penonton tengah mencubit pantat penyanyi dangdut. foto ini mendapat komentar "pelecehan!" dengan TD. Padahal tentunya maksud fotografer adalah memperlihatkan terjadinya pelecehan itu, bukan si fotografernya atau fotonya yg melecehkan.

Kalau penafsiran pengamat begini, nanti fotonya Henri Cartier-Bresson berjudul "Voyeur / tukang intip" bisa dianggap bahwa Bresson lah yg Voyeur :p

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Thomas Diptya Wahyantara, Diwa (99892)    17 tahun yang lalu

 0 

Pertanyaan dalam benak Pak Paulus akan terjawab setelah hasil brain storming konsepnya dilempar ke khalayak...
pandangan yg berbeda dari setiap orang justru akan memperkaya khasanah kita..

salam konsep, dan salam damai... ^__^

regards
-diwa-

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh: Farid Syamsuri (13)    17 tahun yang lalu

 0 

Konsep adalah yang terpenting. Terbaca atau tidaknya sebuah konsep oleh khalayak adalah sesuatu yang harus dipikirkan sejak awal. Namun jujur saja....betulkah kita menggunakan konsep itu semata2 utk khalayak umum (dalam artian mereka adalah yang hanya sekedar melihat hasil sebuah foto)? Kenapa kita tidak berpikir lebih ke khalayak atas kemampuan mereka menangkap arti sebuah konsep ? Mengutip ucapan Mas Arbain "jika foto itu menurut si fotografer itu sendiri sdh bagus, ya..berarti foto itu bagus !" bukan begitu Mas Arbain ?.....dari Alit.

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Paulus Henricus (4536)    17 tahun yang lalu

 0 

Terimakasih buat senior2 Om Rambey, mas Farid,Om Diwa,Om Hengky, Om Fery Latief, Om Suherman, Mbak Mira,Ndoro Tuan, Bang Ari...yg sudah meluangkan kata2 sakti yg sangat berarti buat saya pribadi dan rekan2 lain yg mungkin memiliki pertanyaan sama spt saya.....

Laen kali saya tanya mohon dijawab lagi....

Salam Sejahtera

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Yogi Kusuma, geeh (19770)    17 tahun yang lalu

 0 

Buat saya pribadi, terlepas dari jenis photo apap pun itu, baik jurnalistik, model, dan blablabla lainnya, saya seh biarin aja orang lain berpikir bebas tentang photo kita. Saya juga kalau memotret juga ingin menceritakan sesuatu/mendefinisikan sesuatu menurut saya pribadi (konsep?). Saya tegaskan skali lagi "menurut saya pribadi" saya membuat photo, karena saya gak mau mengekang imajinasi orang lain tentang artian photo saya. Akibatnya, yaaa.. banyak orang yang tidak mengerti photo saya, tetapi selama mereka tidak menanyakan ke saya secara personal apa arti photo saya, yaa.. saya biarkan mereka menganggap photo saya meaningless, dan saya pun gak mau terlalu ambil pusing dengan konsep saya yang mungkin gak dimengerti orang lain. Salah? Ahhh.. memang ada yang salah dalam mengartikan sesuatu.. toh dari sini saya belajar tentang ampuhnya kata "selera". Semoga membantu... :)

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh: Jimi (7839)    17 tahun yang lalu

 0 

selera makan gue jadi nambah nih heheheheh..............

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Bayu Swandhani S, Papz (15215)    17 tahun yang lalu

 0 

itu tantangannya pak.. kalo orang bisa lihat apa yg kita bisa lihat.. berarti kita membuat suatu karya yg luar biasa.. apapun itu bentuknya.. :)

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Budi Herawan (31753)    17 tahun yang lalu

 0 

kalo kita misalnya motret burung, dan orang yang melihat berpersepsi :
1. oh itu foto burung ya?
2. wah bagus ya, foto burungnya tajem, sampai jelas detail bulu2nya
3. weits, cakep banget momentnya, bisa dapet burung lagi terbang begini
4. astaga, saya sampai merasakan semilir angin dan indahnya langit, seakan saya terbang dan menjadi burung tersebut

nah, menurut anda, ada dipoint mana orang2 berpersepsi dalam mengapresiasi karya2 foto anda?
maap, kalo ilustrasi saya rada norak :))

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  joey (15885)    17 tahun yang lalu

 0 

bd..klo gw tergantung burungnya..;))..burung gw apa burung tetangga...:-"

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Ahmadn Nafik Mundzir (32537)    17 tahun yang lalu

 0 

seorang fotografer memang punya idealisme dalam menentukan sebuah foto yang akan dikerjakan, begitupun dengan klien, punya hak untuk memilih foto yang sesuai dengan seleranya,tinggal bagaimana kita memadukan antara konsep dengan selera klien, bagaimanapun, tanpa klien yang percaya dengan kita,foto kita juga tidak akan pernah bisa dihargai orang, boleh saja orang berfikir 1000 makna tentang foto kita, karena bagaimanapun, foto bisa melukiskan banyak makna didalamnya

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Paulus Henricus (4536)    17 tahun yang lalu

 0 

Salam sejahtera,

Selamat tahun baru 2007, dan thks buat rekan2 yg sdh mampir dan memberikan wawasan yg lebih luas lagi.

Memang perkara yg tidak mudah menuangkan konsep didalam pikiran menjadi sebuah gambar foto yg bisa diterima oleh khalayak dgn mengharapkan sudut pandang photograper....namun sebuah tantangan bagi photographer pemula spt saya untuk membuat karya master piece dan diterma banyak orang....

Salam damai potret

Re: Konsep fotografer vs persepsi org yg melihat hasil karya fotografer

Oleh:  Karolus Naga (50633)    17 tahun yang lalu

 0 

setuju sama Pak Arbain Rambey. "Tantangan terbesar yang ada pada seorang foto jurnalis adalah agar fotonya bisa dimengerti dengan benar. Tidak boleh ada salah persepsi dengan fotonya"...

beberapa dekade lalu ungkapan "The author is dead" begitu menggema di dunia sastra bahkan gemanya sampai ke dunia seni termasuk fotografi.
Artinya dalam menafsirkan sebuah karya sastra, keutuhan makna tidak lagi bersumber dari sang pengarang (fotografer). Kebebasan memaknai sepenuhnya berada di tangan penikmat karya.

Apakah bisa makna yang ditafsirkan sama dengan makna yang disampaikan? atau sesuai dengan pertanyaan anda apakah konsep fotografer akan dipahami oleh penikmat foto..??

bisa YA bisa TIDAK . hal ini tidak terlepas dari frame of reference sang penikmat (dlm bahasa komunikasi khalayak). Frame of reference ini dibentuk oleh budaya, lingkungan, pendidikan, pengalaman, dan wawasan dsb...
sperti apa yang ditulis Victor Nicholas Sitorus "masing2 orang punya sudut pandang yang berbeda, dan tidak luput dari tingkat pendidikan, dan juga ego masing2 dan juga faktor lainnya"

So apakah fotografer bisa mengarahkan konsep yg ada di kepala penikmat foto sesuai dengan apa yang dikonsepkannya??
tentu bisa... hal itulah yang jadi tantangan fotografer kata Pak Arbain Rambey.
apa saja sih senjatanya, biar fotografer sukses mengarahkan pemaknaan fotonya pada konsepnya??
1. POI.... foto kecelakaan harus tampak seperti kecelakaan...
2. Judul Foto... judul foto adlah guide... penuntun ke pintu penafsiran awal... tapi banyak yg kasih judul nt, untitled.. nah lo gimana tuh? Itu judul juga kan...
3. caption... sering diremehkan oleh fotografer.. ah ngapain susah2 nulis biar aja orang liat fotonya aja... well ada pengalaman pribadi.. saya gunting foto sebuah koran dan nunjukin ke teman saya.. trus mminta dia kasih tanggapan soal foto itu. Foto apaan nehh.. gunung ya.. tapi aneh pohonya...kabutnya aneh... setelah saya kasih guntingan caption baru dia ngerti " oohh foto lapindo toh mas, ih lumpurnya dah setinggi atap rumah...kasian ya"

nah sekarang balik ke pertanyaan awal anda... bisakah saya menikmati foto ini sesuai dengan apa yang si fotografer maksudkan/konsepkan..

tentu saja BISA...
secara subyektif tentu kita akan berkata foto saya sudah bagus, but apakah orang lain akan berkata demikian... well the author is dead...
kemudian apakah ini masalah selera saja... ooh saya tidak berani berkata demikian... selera (taste of art) hanyalah unit yang dibentuk dari pergaulan. yang mana akan membentuk frame of reference... ini yang bisa menjelaskan mengapa foto gadis bali yang sedang berjualan di pasar Ubud dgn telanjang dada disimpan di musium seni Paris dan dipertontonkan untuk umum.. sedang di Indonesia akan masuk KT.... serta contoh yang diberikan di atas oleh Pak Rochim...


thanx .... astaganaga... penikmat budaya