Masih sambungan dari sharing tentang trip saya ke New Delhi bulan lalu, thread sebelumnya bisa ditemui disini:
- Commuting New Delhi style [2006]
- India, negara dengan lebih satu milyar penduduk: the country (Part I) [2004]
- India, negara dengan lebih satu milyar penduduk: The Culture, the people (Part II) [2004]

---

Kebetulan punya satu hari kosong di hari Minggu, sehingga menyempatkan ke Old Delhi, sebuah bagian dari New Delhi yang mempunyai sejarah yang sangat panjang.

Old Delhi adalah bagian sesungguh nya dari ibukota beberapa kerajaan dimasa lalu yaitu Mughal Empire sekitar abad 16 dan 17an, sehingga ditempat ini pula terdapat Red Fort yg beraksitektur yg mirip dgn Red Fort & Taj Mahal di Agra, krn memang di bangun oleh orang/emperor yg sama yaitu Shah Jihan.
New Delhi sendiri dibangun oleh Inggris sebagai ibu kota imperial India dibawah pemerintahan/monarki Inggris saat menguasai India, dan memang ditata sebagai ibu kota pemerintahan.

Old Delhi sekarang menjadi tempat yg sangat kumuh dgn berbagai aktifitasnya, sebuah tempat historis yang bercampur aduk dengan pasar tradiosional dan kegiatan sehari2 ribuan orang yg berdesakan pada suatu daerah yg tidak terlalu luas.

Merupakan bagian dari Old Delhi adalah Red Fort yg sebagian besar bentengnya masih tetap utuh mengitari batas-batas Old Delhi dan memisahkan dgn New Delhi, juga terdapat Mesjid terbesar tidak saja di New Delhi tapi diseluruh India, yaitu Jama Masjid yg didirikan oleh Shah Jihan pada tahun 1640an.
Mesjid ini mempunyai desain yg unik dimana keseluruhan bangunan Mesjid ini berada diatas bukit dgn dinding yg menyerupai benteng dgn 3 pintu gerbang utama yg dicapai dgn menaiki puluhan tangga dr street level, sedang bangunan Mesjidnya sendiri berada di tengah berseberangan dgn ke tiga gerbang utama, dgn 2 menara mesjid (minaret) dikiri kanannya, sehingga daerah tengah ini merupakan lapangan yg luas yg mampu menampung 25ribu orang/jamaah, dan menang bisa menampung penuh puluhan ribu jemaah pada saat hari raya agama Islam.

Selain itu juga terdapat berbagai Hindu temple & Sikh temple. Di Old Delhi ini bercampur berbagai macam kebudayaan dan agama dari seluruh India, sehingga menjadi melting pot berbagai peradaban, kebudayaan dan agama yg menarik.

Pasar Tradisonal dan street market juga merupakan bagian point of interest di Old Delhi, kadang memenuhi hingga ke badan jalan, persis tanah Abang dulu.

Kebetulan waktu saya kesini, India sudah memasuki musim panas, sehingga suhu mencapai 40-43 C. Dipadu dgn udara yg kering (hanya sekitar 25-30% kelembabannya), berdebu & kotor, dan sinar matahari yg terik, mengunjungi Old Delhi sungguh sangat menguras tenaga. Saya hanya mampu bertahan kurang dari 3 jam disana, padahal sudah termasuk break makan siang, makan kambing lagi biar nambah tenaga, tapi tetep aja lemes :p.
Tapi kondisi tersebut merupakan kesempatan yg bagus utk kamera IR, krn dgn kamera biasa semua menjadi flat dan tdk menarik.

Berikut foto2nya, enjoy

Di drop oleh mobil kantor ke stasiun subway terdekat, yg kebetulan dekat dgn gedung pemerintahan.
Subway di New Delhi sungguh merupakan suatu kontras yg menarik, krn kebersihannya diatas rata-rata, jadi bukan tipikal kota di India dgn fasilitas umumnya yg kotor dan tdk terpelihara. Dgn full air-conditioned, semua tertata rapih, dgn penunjuk yg jelas. Mungkin krn subway di New Delhi masih baru sekitar 3 tahunan dan baru saja ber-expansi makin luas menjangkau berbagai pelosok kota New Delhi.

Waktu naik kereta yg saya tumpangi masih kosong, namun begitu tiba di stasiun berikutnya, langsung mendapat serbuan dr penduduk lokal, yg tidak seperti aturan subway di kota2 lain di dunia, disini langsung menyerobot dan berebut tempat duduk.... dan langsung menyebarkan bau yg khas :p
Mungkin subway ini juga merupakan bagian dr hiburan rakyat disini, jadi mereka bisa berkeliling kota dgn udara yg nyaman.

Keluar dr langsung berada ditengah Old Delhi, dgn anas terik yg lansung menyengat. DIdepan stasiun subway sudah menghadang Hindu Temple.

Berbeda dgn Hindu tempel yg diatas, yg ini penuh dgn patung kuda... sedikit di luar kelaziman

Selepas dr situ langsung dihadang oleh pedagang asongan :)

Dan rickshaw, yg kadang dgn gigih menawarkan jasanya dgn sedikit memaksa dgn mengikuti kita terus walau kita sudah berjalanan puluhan meter :(
Yg nyupir rickshaw sebutannya "Rickshaw Wala"

Street scene

Street scene lagi

Street mother scene.. mau nya motret anaknya , kejepret ibunya :D

Disini ada Sikh temple, yg uniknya menyediakan air minum dan makanan bagi siapa saja yg lewat, tanpa memandang orangnya, kalau minta akan diberikan.

Sikh-sikh muda yg makan es mambo krn suhu panas yg luar biasa

Pulang belanja bu ... sambil ngilirk curiga ke saya yg jongkok dijalan yg kotor demi low angle :p

Rickshaw itu pun suka kebut-kebutan dan saling salip di jalan

Street scene lagi

Dgn suhu yg mencapai 40-43C bahkan 45C, pada saat siang hari, minuman ini termasuk yg favorit bagi penduduk lokal, terbuat dr dedauanan berwarna hijau, yg katanya menyegarkan, seperti daun cincau hijau di Indonesia.
Hanya tidak disarankan bagi pengunjung, krn air yg dipergunakan bisa tdk dimasak.. dijamin langsung terkena Delhi Belly (istilah utk sakit perut atau mencret 3 hari berturut-turut bagi para pengunjung/tourist).

Atau bisa juga melepas dahaga dgn minum air dingin, "refrigerated water" yg dipompa dr tong penampungan, yg mungkin tdk pernah dibersihkan sejak dibuat :p

Atau beli es mambo/lilin yg mungkin airnya diambil langsung dr sungai Yamuna yg membelah kota Delhi. Jadi rasa mokka tidak perlu pewarna lagi, krn sudah coklat airnya :)

Kurang tahu apakah potongan-potongan kelapa ini juga dijual sebagai pemuas dahaga atau untuk memasak

oom YY lanjut donggggggggggggg
kurang nehhhhhhh...
suka banget sama2 foto2 streetnya...
pengen suatu hari bisa ke india...
sedikit bosen sama little india hihi

Buat saya, lebih aman kesini, sekedar beli minum. Oh ya di India, makanan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Veg (vegetarian) dan non-veg (non-vegetarian), pernah saya uraikan di sharing terdahulu. McD pun harus menyusaikan dgn peraturan lokal.
Satu-satunya McD yg ada di Old Delhi.

Street scene, banyak toko pakaian/garmen/kain

Lagi... saya ambil FG buat nunjukin kotornya maksudnya... tapi berhubung IR tdk begitu tampak. Tapi dijamin baunya membuat saya harus mematikan salah satu sensor pancaindera saya :(

Street scene, itu yg naik rickshaw ngelihatin saya, mungkin dipikirnya "ini org jongkok ditengah jalan belom pernah ketabrak rickshaw ya"

Sekeluarga bercengkrama di pinggir jalan

Service center .. terima perbaikan apa saja dgn teknologi "Jugad"

Yg ini pusat reparasi rickshaw