Pertemuan pertama saya dengan Ibu Ariani Abdul Munim  ketika CETRO sedang menggalang kampanye Anti Politikus Busuk dalam Pemilu 2004. Ibu Ariani yang ketika itu sedang  menjadi ketua panitia Pemilu Akses Penyandang Cacat 2004 di promosikan oleh CETRO sebagai Calon Legislatif yang bersih dan patut dikemukakan ke tengah masyarakat luas untuk dipilih. Untuk keperluan kampanye CETRO itulah saya membuat foto portraitnya. (lihat di sini: http://www.fotografer.net/isi/galeri/lihat.php?id=77901
 
Perjuangan Ibu Ariani ini memang mulai terfokus pada aksesibilitas kaum penyandang cacat. Karena semua orang berhak mendapat akses ke segala bidang kehidupan baik orang itu normal atau penyandang cacat. Untuk itu ia terus tanpa henti-henti memperjuangan aksesibilitas ini. Saya membuat mini esai ini untuk sekedar berbagi bahwa ada orang yang tak kenal menyerah walaupun kemampuannya terbatasi oleh kecacatan yang disandangnya. Siapa tahu bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.

You are not alone, Ibu Ariani!













Catatan:
Foto esai ini belumlah lengkap dan selesai, masih banyak foto-foto yang belum berhasil
di dapat maka jalan ceritanya pun masih terpenggal-penggal, tidak utuh.
Untuk kali ini dijadikan tampilan sederhana dalam bentuk mini esai yang terdiri

dari enam foto besar dan 2 foto kecil di insert.

Semoga ini bisa memberikan gambaran tentang aktivitas dan perjuangan beliau.



Koreksi:
Ada kesalahan ketik pada caption foto ke-5, seharusnya tertulis beliau
memiliki 3 putri bukan 4 putri. Salam.