Perbatasan Zaman 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

Alkisah di lembah Bamiyan, Afghanistan Tengah, pernah hidup sebuah masyarakat Buddha dengan tingkat peradaban yang sangat tinggi. Mereka pada abad 3-5 Masehi mengukir dua buah patung Buddha raksasa (38 m dan 52 m), diletakkan dalam dua relung gua besar, yang kemudian menjadi pusat ziarah biksu-biksu dari Timur Jauh.

rnBamiyan sejak zaman itu selalu terisolasi dari bagian Afghanistan lainnya. Baru sekitar abad ke-7 Islam masuk ke lembah ini. Penduduk lembah Bamiyan adalah suku bangsa Hazara, keturunan pengembara Mongol, yang menganut Islam Shiah, sedangkan di seluruh penjuru negeri Afghan adalah pemeluk Islam Sunni.

rnPeperangan, salah satu bukti kebodohan dan kebiadaban manusia, juga telah menorehkan berbagai "tanda mata" pada dua patung Buddha raksasa ini. Raja Persia memotong kaki kanannya, Raja Moghul melukai wajahnya, Mujahiddin menjadikannya sebagai sasaran latihan menembak, dan akhirnya Taliban meluluhlantakannya dengan dinamit pada tahun 2001.rn

rnDi tebing-tebing Bamiyan ini, banyak terdapat gua-gua kecil yang dulunya berhiaskan ukiran-ukiran religius. Semua hiasan itu telah pergi, seiring dengan peperangan dan kemiskinan yang memaksa penduduk untuk hidup di gua-gua. Dalam gua-gua inilah Anda melintasi perbatasan zaman. Suasana yang sepi, diam, muram, pengap, dingin dalam gua mewakili air mata lembah Bamiyan dalam perjalanan sejarahnya yang panjang. Udara dalam gua seakan belum pernah berganti sejak ratusan tahun lalu, menyesakkan dada. Sedangkan di luar sana adalah lembah hijau subur di mana kehidupan masih berjalan dengan semampai.

rnBamiyan, dusun kecil di perlintasan zaman...

  • Nilai foto: 64
  • Dilihat: 357
  • Waktu upload: Sabtu, 07 Mei 2005
  • Lokasi: Bamiyan, Afghanistan
Kategori
Jurnalistik
Shooting Data
  • Aperture: A
  • Speed: A
  • ISO: 0
  • Kamera: Canon Prima super 90 wide *
  • Lensa: Canon AF 28-90mm *
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
 Friedrich V. Himawan, Victor (34066)

19 tahun yang lalu

Komposisi dan framing yg menarik..... Emang jago ente membuat penonton penasaran Salam

 Syahrani A Rahim, SAR (24824)

19 tahun yang lalu

nice... tapi lightingnya terlalu plain menurutku..

 surya fajri ,ABANG (19818)

19 tahun yang lalu

asyik juga framenya and nice story as well..nice job...salam..:)

 Qiu (9885)

19 tahun yang lalu

wah..ceritanya panjang ini mah. kaya bikin essay aja. Fotonya....heemmm.. kata gua sih gak terlalu cerita banyak. framingnya bikin menarik, tapi kalau tidak ditemani oleh ceritanya akan kosong.

 Akhmad Syakhlani, Lani (59884)

19 tahun yang lalu

framingnya cantik, cuma kurang lebar view-nya Gus WENG..salam.

Irene Harris (7)

19 tahun yang lalu

Cerita yang sangat amat menarik. Tidak menyangka kalau di negara di mana Islam sangat mendominasi, pernah ada agama lain.. Nice picture. Must required a lot of thoughts to capture it. But, I think the frame's a bit too big though. Nice job!!

Chendra Hadi S. (88)

19 tahun yang lalu

cerita nya ok.. poto nya ok..

 Endramawan Suroto (33170)

19 tahun yang lalu

Duh... narasinya mengena... suka fotonya, tapi narasinya memilikan :( keep upload

 Indra Surya Permana,Bang Jamz (4558)

19 tahun yang lalu

nice buat fotonya. thanks buat storyline nya. cukup lengkap untuk disajikan menjadi artikel. salam

 Turi Syahdarina, TURI (36212)

19 tahun yang lalu

framingnya indah...dan antik

 Saelan Wangsa (141012)

19 tahun yang lalu

framingnya menarik, nice idea

 Aditya Budiprasetya, Didit (37512)

19 tahun yang lalu

cakep framingnya Gus...lbh okeh lagi setelah ngebaca keterangannya...emank terasa kediaman ato kesunyiannya...salam...

 Praditya Nova (29288)

19 tahun yang lalu

thanks for the story...and nice pic here.. framingnya pake pintu gua bagus nih...cuma rada kegedean deh tuh pintu guanya buat frame hehehe...