Jangan Abaikan Diafragma ( Aperture )

Oleh:  Azianto Aziz (6889)    10 tahun yang lalu

  0 

Assalamualaikum,

Teman-teman sekalian, selalu kita jumpai terutama dalam kategori WEDDING, banyak sekali fotografer yang senantiasa menggunakan ruang tajam sempit kadang kala semua even dihantam dengan menggunakan ruang tajam sempit. sehingga hilang irama foto tersebut, foto sudah tidak menarik lagi disebabkan banyak bagian2 yg penting diblurkan sedemikian rupa. Sypun tidak mengerti kenapa DOF begitu digemari oleh kalangan fotografer. Ada beberapa alasan saya kenapa saya membahas pentingnya memahami kegunaan Ruang Tajam ini :

1. Tidak semua subyek mesti dikondisikan dalam DOF ( Ruang Tajam Sempit ) kadang kadang subyek itu harus direkam secara utuh contoh saja jenis masakan, Pelaminan, Bangunan dan lain lain.

2. DOF dapat menghilangkan keindahan sebuah background yg sedianya sudah cantik, kalau kita amati buat apa kita mencari lokasi yg mempunyai latar belakang yg cantik sementara latar belakang itu harus diburkan bukan semestinya dibuat tajam.

Menurut pandangan saya, penting sekali kita memperhatikan terlebih dulu diafragma yang akan kita gunakan sebelum kita merekam sebuah obyek, ini yg perlu sekali difikirkan, barulah kita set yg lainnya setelah ruang tajam yang kita inginkan pada foto sudah kita tentukan. Sebab prinsip sebuah diafragma adalah semakin kecil diafrakma akan semakin luas dampak ruang tajam yang akan dihasilkan sebaliknya semakin besar diafragma akan semakin sempit ruang tajamnya. berikut teknik saya dalam memotret sebuah subyek untuk sebagai contoh saja :

1. Saya akan menggunakan F ( Diafragma ) sekecil mungkin untuk memotret LANDSCAPE, ARCHITECTURAL, CITYSCAPE, NIGHTSHOT alasan saya adalah saya memerlukan ketajaman yg luas untuk dapat merekam subyek yg akan saya liput supaya detil semua element dalam foto saya terlihat jelas.

2. Saya akan mengurangi F ( Diafragma ) untuk memotret POTRAITURE, PEOPLE alasan saya cuma satu saya tidak memerlukan ruang tajam seluas saya memotret sebuah bangunan dan tidak pula sesempit pada waktu memotret cincin, karena saya ingin subyek tadi nampak tajam dan tidak ingin juga background dimana subyek saya berada nampak blur karena saya masih memerlukan background saya sebagai pendukung subyek saya dalam segi keindahan, suasana atau lainnya.

3. Saya akan mempersembit F ( Diafragma ) dikala saya tidak memerlukan latar belakang ygitu secara jelas atau saya menganggap latar belakang itu malah dapat mengganggu keutuhan subyek yg sy rekam, contoh memotret cincin, jari seorang ibu yg sedang menganyam, bunga Mawar sebatang diantara bunga mawar lainnya.

Kesimpulannya, Ruang Tajam amat penting diperhatikan sebelum mengatur fungsi kamera yg lain agar kita dapat mengatur keluasan ruang tajam yg kita inginkan terhadap sebuah subyek, Ruang Tajam juga berfungsi sebagai penekanan bahasa visual bahwa kita bermaksud mengarahkan perhatian hanya kepada benda ( subyek ) tersebut atau menganggap subyek selain benda yg tajam tidak terlalu penting, sebab itu perlu digunakan ruang tajam sempit agar subyek yg lain dapat disamarkan. Ruang Tajam juga dapat memberikan efek khusus seperti untuk teknik panning agar motion background terlihat lbh tegas dan juga untuk teknik foto di malam hari agar lampu jalan terlihat sepaerti Start Light dan warna langitpun terlihat pekat.

Demikian sedikit paparan saya mengenai pentingnya kita memperhatikan ruang tajam pada elemen2 ( subyek ) foto yang akan kita rekam, semoga bermanfaat buat teman2 FN semua,

wassalam

Azianto Aziz

 

 

Belum ada komentar