Punthuk Setumbu, menikmati surga pagi Borobudur

Oleh: Alfian Widiantono S. (1976)    12 tahun yang lalu

  0 

 

Sebagai candi Budha terbesar di dunia sekaligus bergelar World Heritage yang diberikan UNESCO, menjadikan candi Borobudur sebagai salah satu tujuan utama wisata di Indonesia. Mengunjungi candi yang dibangun pada abad ke 8 ini sanggup memberikan nuansa tersendiri. Selain bangunannya yang besar, hiasan 1460 relief pahatan dan 504 patung Budha turut menghadirkan rasa takjub bagi siapa saja yang berkunjung.

Namun masih banyak yang belum mengetahui bahwa Borobudur bisa dinikmati dengan cara lain, tepatnya dari sudut yang lain. Anda bisa menikmati candi raksasa ini dari kejauhan melalui sebuah bukit yang terletak sekitar 3km sebelah barat dari candi, tepatnya di desa Karangrejo, kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Bukit ini biasa dikenal sebagai Punthuk Setumbu, atau cukup disebut Setumbu saja. Dari sini megahnya Borobudu rterlihat begitu kecil diantara rimbunan pohon dengan latar belakang Gunung Merbabu.

Saat paling tepat untuk menikmat iBorobudur dari Setumbu adalah saat fajar. Selain menikmati “hidangan” pembuka matahari terbit di balik Gunung Merbabu, “hidangan” utamanya, yaitu siluet Borobudur diantara rimbunan pohon terbalut embun pagi dan  bermandikan cahaya kuning keemasan. Jika beruntung, sedikit bumbu tambahan berupa ROL (Ray of Light) yang menembus melalui awan. Bak lukisan alam, sungguh keindahan luar biasa mahakarya Sang Pencipta.

Momen lukisan alam ini tak berlangsung lama, tak lebih dari satu jam setelah matahari terbit. Namun setelahnya bukan berarti keindahan berakhir. Anda tetap bisa dimanjakan sepulangnya dari Setumbu. Di sepanjang jalan, Anda akan disuguhi pemandangan sawah hijau terhampar luas beserta rimbunan pohon. Di bagian tertentu, bahkan dengan candi Borobudur sebagai latar belakangnya. Jika beruntung, Anda akan temui sejumlah petani yang sedang menggarap sawah atau obyek-obyek lain khas pedesaan, yang tentu menarik untuk diabadikan.

Untuk bisa menikmati momen indah ini memang butuh usaha ekstra. Anda harus berada di Setumbu sekitar jam 4.30. Jika berangkat dari Jogja, Anda harus berangkat paling lambat jam 3.30 dinihari. Ambil rute menuju Borobudur, sesampainya di taman wisata Borobudur, ada pertigaan ambil ke kiri. Setelah melewati gerbang hotel Manohara (sekedar info, Manohara adalah satu-satunya hotel yang terletak di dalam kompleks Borobudur), kurang lebih 200 meter Anda akan menemui perempatan, ambil ke kanan. Ikuti jalan ini kira-kira 3 km sampai Anda temui pertigaan yang di sebelah kirinya terdapat sebuah masjid. Berhenti dan parkirlah kendaraan di halaman masjid tersebut. Selanjutnya Anda harus berjalan kaki mendaki bukit melalui jalan setapak yang berada tepat di seberang masjid selama kira-kira 10 sampai 15 menit, tergantung kecepatan kaki. Sangat disarankan Anda memakai alas kaki berupa sandal atau sepatu gunung, karena medannya masih berupa tanah dan bebatuan sehingga dipastikan licin, bahkan becek jika malam sebelumnya turun hujan. Jangan lupa juga untuk membawa senter karena jalan untuk mendaki ke bukit belum dilengkapi penerangan yang mencukupi, mengingat tempat ini masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat, sehingga infrastrukturnya masih seadanya. Selain itu bagi mereka yang baru akan pertama kali ke Punthuk Setumbu, disarankan untuk survei dulu sebelumnya di waktu siang minimal sehari sebelumnya agar saat pergi untuk melihat matahari terbit tidak banyak membuang waktu untuk mencari jalan, mengingat kondisi yang gelap dan momen matahari terbit yang cukup singkat.

 

Sebagian foto2 disini sudah pernah diupload melalui galeri. kali ini Penulis & Fotografer ingin berbagi secara utuh. Semoga bisa dinikmati. Enjoy...!!

Belum ada komentar