SENI KOLASE dalam FOTOGRAFI

Oleh:  Intan Puspa Puja Dewi (4894)    13 tahun yang lalu

  0 

Beberapa waktu yg lalu tergelitik untuk membahas seni kolase dalam fotografi yang ditanggapi dengan tanpa berpikir hanya dengan melihat gambarnya saja, yang dipikir tidak menarik....mugkin disini saya berbagi sedikit tulisan yang bisa membuat berpikir...foto kolase itu seperti apa sih.... :D

Sebagai bagian dari seni rupa, fotografi dapat menghasilkan karya-karya berbasis penyatuan gambar, baik melalui proses di dalam kamar gelap/terang, proses pembentukan kreatif, maupun dari sesi pemotretannya sendiri. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik kolase.
Kolase berasal dari bahasa Perancis “coller” yang berarti tempel, adalah teknik menempel suatu unsur seperti kertas koran, pita, gambar, maupun hasil karya seni lainnya kedalam suatu bidang sehingga tercipta satu kesatuan karya (West, 1996:24). Istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada karya seni tempel ini adalah montase.
“Dalam fotografi hasil dari kolase atau kolase yang menjadi objek fotografi disebut dengan montase foto” (Sage, 1989: 17). Montase dengan bahasa Jerman berarti fitting (mencocokkan) atau assembly line (mempersatukan garis), dan monteur berarti mekanik atau insinyur. Menurut kamus fotografi yang ditulis oleh R. Amien Nugroho (2006: 221), montase adalah pencahayaan dengan enlarger (alat pembesar) terhadap beberapa negatif film untuk menghasilkan efek penambahan gambar. Kertas foto tidak perlu dipotong-potong untuk tujuan efek penambahan elemen gambar tersebut.
Selain seni rupa kolase juga diaplikasikan ke dalam bidang seni lainnya, seperti musik, sastra hingga teater.
Dalam dunia seni rupa modern, teknik kolase digunakan untuk pertama kalinya oleh Pablo Picasso dan Georges Braque, dalam karya mereka yang bergaya kubisme (Brommer, 1994).
Kubisme terbagi kedalam dua bentuk yaitu Analitik dan Sintetik (Widmaier, 2004: 52). Kubisme Analitik adalah suatu gaya yang menganalisa bentuk alamiah dari objek, yang kemudian mengembalikan pada bentuk-bentuk geometri dasarnya ke dalam media dua dimensi. Gaya tersebut berfokus pada bentuk-bentuk dasar seperti silinder, kubus dan kerucut. Teknik kubisme ini menampilkan penyimpangan-penyimpangan pada objek di mana sebuah atau beberapa objek dapat terlihat dari sudut sisi lainnya. Tujuan dari penyimpangan-penyimpangan bentuk ini adalah untuk melihat suatu objek tidak hanya dari apa yang dilihat, namun juga pada intisari dan apapun yang tersembunyi dari objek tersebut. Kubisme Analitik dikembangkan antara tahun 1908-1912.
Kubisme Sintetik merupakan cabang kedua dari bentuk gerakan kubisme yang dikembangkan antara tahun 1912 hingga 1919 oleh Picasso, Braque, dan Juan Griz. Pada gaya ini penekanan objek lebih ditekankan pada penyatuan beberapa objek ke dalam satu kesatuan yang membentuk suatu bentuk baru. Teknik kolase pertama kali terlihat pada era ini, saat Picasso dan Braque menyatukan unsur-unsur umum seperti kertas minyak dan teks koran ke dalam karya-karyanya.
Pemakaian media-media asing di luar dari materi konvensional lukisan ini menimbulkan banyak kritik dan kontoversi di mata orang pada masa-masa awal penerapannya. Hal ini juga yang mempengaruhi seniman-seniman Dada yang memakai teknik kolase dan montase sebagai ekspresi dari anti kemapanan seni.
Dada merupakan suatu gerakan yang berawal dari zona netral di Zurich, Swiss pada masa perang dunia pertama. Dari sebuah kedai kecil di Spieglestrasse yang kemudian dikenal menjadi the Cabaret Voltaire. Diawali oleh penyair Jerman Hugo Ball dan temannya seorang penyanyi Emmy Hennings. Dilihat dari tindakan-tindakannya Dada bukanlah seni, Dada adalah anti seni, yang berarti bahwa gerakan dada merupakan protes dalam melawan tatanan akademis dan penghargaan-penghargaan dalam budaya seni (Hoffman, 2001). Bagi segala nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seni, dada merepresentasikan sebagai kebalikannya.
Arti dari kata Dada sendiri masih merupakan sebuah kontroversi, ada juga yang berkata bahwa Dada adalah kata yang tak memiliki arti. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Dada berasal dari kata Rumania, oleh beberapa pencetusnya seperti Tristan Tzara dan Marcel Janco yang berarti yes, apabila diekuivalenkan dengan bahasa Inggris berarti yeah-yeah atau yeah right. Ada juga yang menyebutkan bahwa gerakan ini memperoleh nama dari menusukkan secara acak kamus Perancis-Jerman dengan pisau, dan mengambil nama yang posisinya terbalik. Dada dalam bahasa Perancis adalah kata dari anak-anak yang berarti hobby-horse yang dalam bahasa sehari-hari Perancis, c'est mon dada, yang berarti hobiku (Hofman, 2001).

Kolase dan montase sendiri merupakan salah satu senjata yang banyak digunakan pada gerakan Dada tersebut. Argumentasi-argumentasi terus bergulir seputar penciptaan kata montase foto. Bukan lagi sebuah isu adalah kata tersebut tercipta dari salah satu anggota Berlin Dada Group. Pertanyaannya adalah siapa, dan hal ini sangat sulit ditentukan karena pada awal pengerjaannya kolase foto merupakan hasil dari kolaborasi, dan banyak karya sebelumnya yang dipercaya dibuat oleh banyak seniman. Jadi versi resmi dan diplomatisnya diberikan kepada lima orang yang menerangkan kolase foto Dada yaitu oleh Hannah Höch, George Grosz dan John Heartfield, Johannes Baader, Raoul Hausmann (Hoch, 2004: Cut and Paste, Intro).

Kecocokkan gerakan dan gaya teknik ini dikarenakan proses pengerjaannya yang banyak berhubungan dengan ideologi Dada, yaitu dengan merusak atau pengambilan media-media yang terbilang sampah untuk dipersatukan dengan tujuan penghancuran tradisi-tradisi kebudayaan dan estetik seni.
Dengan menggunakan teknik kolase ini, penulis dapat lebih menekankan penciptaan karya pada bentuk-bentuk yang imajinatif. Dari bentuk imajinatif tersebut kita akan tahu bahwa sebuah kesadaran imajinatif mencakup pengetahuan, intensi, dan juga bisa mencakup kata-kata dan pertimbangan-pertimbangan. Dengan hal, ini kita tidak bermaksud bahwa sebuah pertimbangan dapat dibuat berdasarkan imaji, tetapi dalam struktur imaji pertimbangan-pertimbangan bisa memasuki bentuk khusus, yaitu bentuk imajinatif (Sartre, 2000: 227).
Berikut saya sertakan beberapa foto kolase yang dibuat seseorang yang saya kagumi yg maju di dunia fotografi dengan karyanya dalam beberapa pameran dan kelulusanya.karya Daus Adrian yang beberapa waktu lalu masuk ke majalah Scoot Magazine_California.,

Setelah ini saya berharap teman " FN untuk menyumbangkan karya kolasenya disini dan bermain"....salam dari pemula......

Belum ada komentar