Salam,

Dengan ini saya sekedar ingin memberi tahu process selengkapnya dari foto “The Saddle”, semoga berkenan untuk rekan FNers.

Data Teknis:
Camera: NikonD200
Lens: Nikon AF-S VR 18-200mm
Focal Length: 32mm
Focal Length in 35mm Film: 48mm
Exposure: Manual 1/60 s at f/11
Filter: CPL
White Balance: Cloudy
Original Image: NEF (Nikon RAW)
Dimension: 3872 x 2592 pixels
File Size: 15.88MB

The Process:

Seeing:

Suatu hal yang penting adalah process “Visualisasi” ini saya belajar dari the wisdom of Mr. Ansel Adams. Visualisasi adalah keseluruhan process, emosional-mental dan salah satu konsep yang terpenting dalam fotografi. Antisipasi untuk membayangkan hasil akhir sebelum foto di buat.

Waktu melihat dua puncak dari gunung Pyrenee ini saya bayangkan bagaimana untuk komposisi terbaik dari framing foto ini, misalnya lebih baik lebih dikiri atau dikanan dua puncaknya, juga saya ingin supaya framingnya penuh. Untuk foto ini agak janggal kalau dua puncaknya saya framing lebih kekanan, jadi akhirnya saya putuskan di framing dikiri, supaya komposisinya seimbang dari kiri sampe kanan, juga ini meneterapkan theory “Rule of Thrid”

Taking:
Karena aspek dari “Visualisasi” ini sangat membantu process dari pengambilan untuk foto ini. Saya memakai f/11 supaya cukup dapat DoF (Depth of Field). Hyperfocal pointnya ditengah (diantara bagian depan dan puncak gunung) dengan harapan semuanya cukup tajam dari depan sampai belakang.

Eksposurenya saya pakai manual, dengan Matrix metering, karena perbedaan kontras cahaya pada waktu itu tidak terlalu tinggi, ini cukup untuk menapatkan tonalnya di zone I sampai IX dari Mr. Adam’s zone system.

Making:
Foto aslinya saya ambil dengan Nikon RAW format dan Adobe RGB colour space. Walaupun NikonD200 punya mode BW, untuk mendapatkan semua tonal RGBnya saya tetap memakai RGB mode, supaya semua channel Merah, Hijau dan Biru lengkap.

Selanjutnya. foto warnanya saya convert dengan memakai “Gorman-Holbert Conversion” methode, walaupun banyak methode untuk menconvert foto warna ke monochrome, saya paling suka dengan methode ini, untuk detailnya bisa baca disini: Gorman-Holbert

Seperti proses di traditional darkroom, dodge & burn adalah process yang dipakai untuk post-process supaya tonal dari hitam (shadow) sampai dengan putih (luminansce) terkontrol dan pas di dalam zone system yang saya terapkan di atas.

Dibandingkan dengan traditional dark room kita di Digital era jauh lebih mudah melaksanakan process Dodge & Burn ini. Saya memakai Adobe CS2 dan memakai layer adjustment dari pada standard fungsi Dodge & Burn di Adobe Photoshop. Dengan memakai layer methode ini, lebih memberi kontrol dan hasil yang lebih baik tonalnya dibandingkan degan fungsi standard Adobe’s Dodge & Burn.

Semoga ini bisa menerangkan keseluruhan proses dari foto “The Saddle” terima kasih untuk semuanya yang sudah mendukung saya sejauh ini dan salam sekali lagi.